Hal tersebut nantinya akan menimbulkan potensi pasien mengalami gejala berkelanjutan dan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama.
Istilah long Covid atau biasa juga disebut post acute Covid-19 adalah gejala-gejala Covid-19 yang masih dialami oleh seseorang saat mengalami perbaikan klinis atau setelah dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan PCR.
Sehingga, pasien tersebut, perlu menjalani perawatan lebih lama di rumah sakit dari pasien Covid-19 lainnya, yaitu lebih kurang 3 minggu.
Irham mengatakan, ada penelitian yang dilakukan di negara-negara Eropa menyebutkan bahwa 9 dari 10 pasien yang dirawat karena terinfeksi Covid-19 dapat mengalami fenomena long Covid ini.
"Long Covid ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala long Covid lebih dari 3 minggu, bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami oleh pasien," kata Irham.
Lebih lanjut, dokter spesialis paru Primaya Hospital Karawang dr Nurhayati SpP menjelaskan, bagaimana pasien Covid-19 bisa dikatakan mengalami long Covid.
Baca juga: Dexamethasone Efektif Cegah Kematian Akibat Virus Corona Gejala Parah
Menurut Nurhayati, seseorang bisa dikatakan terkena long Covid dilihat dari lamanya perawatan dan gejala-gejala yang timbul, dari ringan hingga berat.
"Gejala Covid-19 yang muncul dapat bertahan lama, tergantung berat ringannya suatu penyakit," katanya.
Semakin berat gejala Covid-19, maka akan semakin lama efek yang diderita pada pasien Covid-19.
Gejala yang paling umum terjadi selama long Covid adalah sakit kepala, myalgia (nyeri otot), pegal-pegal, dan lain sebagainya.
Baca juga: Waspadai 10 Gejala Baru Covid-19 yang Tak Terduga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.