Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2020, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti dari Trinity College Dublin, Irlandia menyebut kalau bayi berpotensi mengonsumsi jutaan potongan mikroplastik yang berasal dari botol susu mereka.

Seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (20/10/2020) kesimpulan tersebut didapat setelah peneliti melakukan serangkaian penelitian terhadap botol susu bayi.

Dalam studinya, peneliti membeli 10 jenis botol susu bayi dari Amazon dan mempelajari jumlah partikel mikroplastik saat menyiapkan susu dan sterilisasi.

Baca juga: Polusi Sampah Mikroplastik Bikin Kelomang Kesulitan Cari Rumah Terbaik

Semua botol yang diteliti terbuat seluruhnya atau sebagian dari polipropilen, salah satu jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia untuk penyiapan dan penyimpanan makanan.

Dari analisis, peneliti menemukan antara 1,3 hingga 16,2 juta partikel mikroplastik per liter dilepaskan oleh botol selama proses sterilisasi.

Paparan air panas, seperti menggunakan air matang untuk mensterilkan botol plastik juga terbukti meningkatkan jumlah mikroplastik dalam botol secara signifikan.

Peneliti menyebut jumlah mikroplastik yang dilepaskan melonjak dari 0,6 juta mnejadi 55 juta partikel ketika suhu meningkat dari 25 derajat Celcisus menjadi 95 derajat Celcius.

Lebih lanjut, peneliti juga memperkirakan tingkat paparan mikroplastik untuk bayi berusia 12 bulan di berbagai belahan dunia.

Perkiraan itu berdasarkan faktor-faktor seperti jenis botol yang digunakan, rata-rata volume asupan susu harian, dan tingkat menyusui.

Hasilnya, mereka menyimpulkan bahwa bayi di Afrika dan Asia memiliki potensi paparan terendah mikroplastik. Sedangkan bayi di Oseania, Amerika Utara, dan Eropa memiliki potensi paparan tertinggi.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan jumlah mikroplastik yang dilepaskan ke dalam botol susu?

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bayi Terlalu Sering Digendong Jadi ‘Bau Tangan’?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com