KOMPAS.com - Penguin, hewan yang menggemaskan ini memiliki 18 spesies. Meski memiliki banyak spesies, perilaku kawin mereka pada dasarnya serupa.
Peneliti penguin, Emma Marks dari University of Auckland di Selandia Baru, mengatakan, beberapa spesies penguin kawin di musim dingin, tetapi sebagian besar terjadi selama musim panas di Antartika pada bulan Oktober hingga Februari.
Dilansir dari Live Science, (1/11/2013), penguin jantan akan tiba di koloni terlebih dahulu dan memilih tempatnya untuk menunggu calon pasangan.
Penguin jantan akan membawa tongkat dan batu yang menjadi simbol cinta untuk penguin betina.
Baca juga: Kamasutra Satwa: Lobster Betina Lepaskan Cangkangnya Saat Kawin
Tongkat itu nantinya menghiasi sarang tempat mereka membesarkan anak-anak mereka, dan batu berfungsi sebagai hadiah yang menyentuh hati.
Dikutip dari Animals Mom, Kamis (15/10/2020), bukan sembarang batu, Penguin Gentoo jantan akan mencari di antara tumpukan kerikil untuk menemukan batu kerikil yang paling halus dan paling sempurna.
Saat penguin telah memilih kerikilnya, ia mempersembahkannya kepada betina yang dituju.
Jika betina menerimanya, jantan akan meletakkan batu itu di sarang mereka dan keduanya memulai perjalanan untuk menjadi ibu dan ayah penguin.
Setelah betina memilih pasangannya, pasangan penguin akan menjalani ritual penting pacaran, di mana penguin membungkuk, bersolek, dan memanggil satu sama lain.
Ritual tersebut membantu penguin untuk mengenal satu sama lain, dan mempelajari panggilan masing-masing, sehingga mereka selalu dapat menemukan satu sama lain.
Baca juga: Kamasutra Satwa: Buaya Jantan Menggosok Lembut Kepala Betina Sebelum Kawin