3. Pemantauan sumber daya alam dan lingkungan
Satelit juga dapat melakukan pencitraan bagaimana kondisi lingkungan dan alam di Bumi.
Sebagai contoh saat terjadi banjir bandang di Luwu Utara pada Juli lalu, Lapan membuat perbandingan peta citra satelit daerah terdampak banjir.
4. Google earth
Saat ini, kita juga dapat mengetahui kondisi wilayah di suatu tempat, mulai dari di lingkungan kita hingga ke wilayah atau negara lain yang belum pernah dikunjungi langsung hanya dengan Google Earth.
"Google earth itu menggunakan citra satelit," kata Thomas.
Tentunya, ini baru contoh kecil manfaat satelit yang dapat kita rasakan. Bahkan Thomas mengatakan, satelit tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
"Itu sebabnya Lapan sejak awal 2000-an mengirimkan belasan engineer ke Jerman untuk belajar membuat satelit. Mereka mulai mengembangkan satelit, dimulai dari satelit mikro," kata Thomas.
"Satelit sangat dibutuhkan oleh semua negara termasuk Indonesia. Dan kita tidak boleh bergantung selamanya pada negara asing."
Untuk diketahui, usia satelit komunikasi tergolong pendek, hanya 3 sampai 20 tahun.
Sementara satelit mikro seperti yang dimiliki Lapan umurnya lebih pendek, yakni 3 sampai 6 tahun.
Satelit yang berada di orbit rendah Bumi berumur pendek karena mengalami hambatan oleh atmosfer dan mengalami gangguan dari badai matahari atau yang dikenal dengan badai antariksa.
"Jadi satelit harus kita kuasai. Karena usianya pendek maka setiap 5-20 tahun satelit harus diganti jadi kita harus terus membuat satelit untuk diluncurkan," imbuhnya.
Baca juga: Polusi Cahaya Satelit SpaceX Merusak Gambar Komet Neowise
Setiap tahunnya pada tanggal 4 sampai 10 Oktober, dunia merayakan World Space Week atau Pekan Antariksa Dunia.
Pekan Antariksa Dunia diresmikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 16 Desember 1999. Artinya, tahun ini adalah perayaan Pekan Antariksa Dunia ke-13.
Perayaan Pekan Antariksa Dunia dipilih setiap tanggal 4 sampai 10 Oktober untuk memperingati peluncuran satelit pertama buatan manusia ke luar angkasa, Sputnik 1.
Sputnik 1 merupakan satelit pertama di dunia buatan Uni Soviet yang diluncurkan ke orbit Bumi pada 4 Oktober 1957.
Sementara itu, tanggal 10 Oktober dipilih karena Traktat Luar Angkasa ditandatangani pada 10 Oktober 1967.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.