Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Hubungan Siklus Haid dengan Kematian Dini

Kompas.com - 07/10/2020, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Kualitas siklus haid atau menstruasi seseorang ternyata dapat menjadi indikator penting bagi kesehatan.

Studi baru mengungkapkan hubungan siklus menstruasi tidak teratur dengan potensi kematian dini terhadap 80.000 perawat sehat di Amerika Serikat.

Melansir Science Alert, Rabu (7/10/2020), penelitian tersebut telah dilakukan selama 24 tahun dan memberikan beberapa bukti nyata pertama tentang menstruasi dan kematian dini.

Menurut penelitian yang dimulai sejak tahun 1989 ini, orang yang mengalami siklus datang bulan tidak teratur dan berlangsung lama, bahkan sejak remaja hingga dewasa, lebih mungkin meninggal sebelum usia 70 tahun dibandingkan mereka yang memiliki siklus yanng lebih pendek dan teratur.

Baca juga: Nyeri Berlebih saat Haid? Waspada Endometriosis, Si Pemicu Susah Hamil

 

Hal ini berkaitan erat dengan kardiovaskular, dan pada tingkat yang lebih rendah, kematian yang terjadi diakibatkan oleh kanker.

"Studi ini meningkatkan kesadaran tentang menstruasi tidak teratur, serta mengedukasi dan mendorong wanita dan juga dokter untuk mempertimbangkan siklus menstruasi saat menilai kesehatan seseorang," kata ahli fisiologi reproduksi King's College Kim Jonas.

Jonas yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengungkapkan studi tersebut tidak berarti semua wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur harus khawatir.

"Ada lebih banyak penelitian yang harus dilakukan dan banyak faktor yang mungkin berperan," jelas Jonas.

Baca juga: Kenali Jenis Nyeri Haid, Bisa Jadi Pertanda Endometriosis

 

Terkadang menstruasi disebut sebagai 'tanda vital kelima', terkait indikator yang memengaruhi kesehatan. Empat di antaranya yakni suhu tubuh, denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah.

Siklus datang bulan yang tidak teratur ini telah banyak dikaitkan dengan faktor kesehatan lainnya, seperti penyakit seksual dan reproduksi, penyakit tulang dan jantung, kanker, masalah kesehatan mental, serta kondisi kesehatan kronis lainnya.

Kendati demikian, bukan berarti menstruasi yang tidak teratur menyebabkan efek kesehatan tersebut.

Tidak mudah untuk menyelidiki korelasi dari sekumpulan data yang besar dan sulit diandalkan, yang sebagian besar hasil studi ini didasarkan pada survei yang dilaporkan sendiri atau aplikasi pelacakan menstruasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com