Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Bulan Satelit Bumi Kembali Dipertanyakan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 09/07/2020, 20:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Untuk waktu yang lama, ilmuwan telah memperdebatkan bagaimana Bulan terbentuk. Teori yang paling populer adalah adanya benda langit seukuran Mars yang menghantam Bumi.

Hantaman dari benda tersebut membuat puing sisa dari tubrukan itu terlempar ke orbit dan kemudian menjadi Bulan.

Namun adanya temuan terbaru ini nampaknya bakal membuat peneliti harus berpikir ulang soal hipotesis terbentuknya bulan.

Melansir Science Alert, Jumat (3/7/2020) data yang diperoleh dari pembacaan radar dari instrumen Miniatur Radio-Frequency (Mini-RF) NASA menemukan kalau satelit Bumi tersebut memiliki kandungan logam lebih dari yang diperkirakan oleh ilmuwan sebelumnya.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Mengapa Bulan Purnama Pengaruhi Gelombang Pasang di Lautan?

"Hasil menarik Mini-RF setelah 11 tahun beroperasi di Bulan adalah masih membuat penemuan baru tentang sejarah kuno tetangga terdekat Bumi," kata ilmuwan planet Noah Petro, dari Goddard Space Flight Center NASA.

Kandungan logam di permukaan Bulan

Lebih lanjut peneliti menyebut kalau tepat di bawah permukaan Bulan terdapat bahan-bahan kaya logam seperti besi dan titanium.

Apabila digali lebih dalam ada kemungkinan ditemukan lebih banyak lagi kandungan logam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com