KOMPAS.com - Setiap 5 tahun, PBB mengungkapkan rata-rata suhu global tahunan berada 1 derajat di atas periode pra-industri.
Hal itu diungkapkan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), salah satu badan PBB yang mengurusi bidang cuaca dan iklim, Kamis (9/7/2020).
Melansir Science Alert, WMO mengatakan ada peluang 20 persen, di mana kondisi saat ini akan melebihi 1,5 derajat Celcius, di atas level suhu yang terjadi pada tahun 1850 hingga 1900-an, dalam setidaknya satu tahun.
Prediksi iklim tahunan untuk lima tahun mendatang juga mengungkapkan periode lima tahun terakhir tercatat sebagai lima tahun terhangat bagi Bumi.
Baca juga: Suhu Kutub Selatan Menghangat 3 Kali Lipat Dibanding Wilayah Lain
Hampir semua wilayah, kecuali di wilayah lautan selatan, suhunya cenderung hangat dibandingkan masa lalu, yang didefinisikan antara tahun 1981 hingga 2010.
"Studi ini menunjukkan adanya tantangan besar ke depan dalam memenuhi target Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim," kata sekretaris jenderal WMO, Petteri Taalas.
Dalam perjanjian itu, komitmen yang tercantum yakni upaya menjaga kenaikan suhu global abad ini agar jauh dari 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.
Baca juga: PBB: Perubahan Iklim Harus Dilawan seperti Pandemi Virus Corona
Selain itu, untuk mengejar upaya membatasi suhu meningkat lebih jauh hingga 1,5 derajat Celcius.
Untuk diketahui, Perjanjian Paris 2015 berupaya membatasi kenaikan suhu global melalui pengurangan emisi gas rumah kaca.
Saat ini, dunia tengah menghadapi krisis pandemi virus corona, Covid-19.
Sayangnya, prakiraan WMO tidak memperhitungkan perubahan emisi gas rumah kaca dan aerosol akibat dari berhentinya aktivitas industri dan ekonomi yang dipicu oleh pandemi ini.