Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Bulu Tertua Ditemukan, Ternyata Milik Dinosaurus Ini

Kompas.com - 02/10/2020, 19:03 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com- Sekitar 150 tahun lalu sebuah fosil bulu ditemukan. Fosil bulu berusia 150 juta tahun lalu itu merupakan fosil bulu tertua yang pernah ditemukan, bahkan hingga saat ini.

Sayangnya, sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1861, peneliti belum berhasil mengungkap asal muasal fosil bulu tersebut.

Masih terjadi perdebatan pula, milik siapakah bulu-bulu itu. Beruntung, akhirnya sebuah studi baru berhasil mengungkap misteri ini.

Seperti dikutip dari Phys, Jumat (2/10/2020) peneliti menyebut kalau fosil bulu itu merupakan milik Archaeopteryx, dinosaurus mirip burung.

Baca juga: Fosil Cangkang Foram Ungkap Perubahan Iklim Bumi dan Pemanasan Global

 

Temuan ini pun akhirnya memberikan pandangan baru terhadap teori sebelumnya yang menyebut jika fosil bulu berasal dari spesies berbeda.

Dalam studinya, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh University of South Florida menganalisis sembilan atribut bulu, terutama bulu ayam dan data dari burung modern.

Studi fosil bulu purba yang telah diterbitkan dalam Scientific Reports ini, para peneliti juga memeriksa 13 kerangka dinosaurus Archaeopteryx.

Fosil bulu purba milik dinosaurus mirip burung, Archaeopteryx. Dengan menggunakan mikroskop elektron, para peneliti menentukan bahwa bulu itu berasal dari sayap kiri.Ryan Carney/USF/Helmut Tischlinger Fosil bulu purba milik dinosaurus mirip burung, Archaeopteryx. Dengan menggunakan mikroskop elektron, para peneliti menentukan bahwa bulu itu berasal dari sayap kiri.
Dari analisis, peneliti menemukan bahwa permukaan atas sayap fosil memiliki bulu-bulu primer yang identik dengan ukuran serta bentuk fosil bulu.

Selain itu juga, fosil bulu ternyata juga berasal dari situs yang sama dengan empat kerangka Archaeopteryx.

Dengan menggunakan mikroskop elektron khusus, peneliti mendeteksi melanosom yang merupakan struktur pigmen mikroskopis.

Peneliti juga mendeteksi melanosom, yang merupakan struktur pigmen mikroskopis.

Baca juga: Fosil Baru dari Zaman Dinosaurus, Predator Besar dalam Perut Apex Predator Laut

 

Setelah memperbaiki rekonstruksi warna, peneliti menemukan bahwa bulu purba tersebut seluruhnya hitam bukan putih yang pernah disampaikan oleh penelitian lain.

Bulu yang terisolasi itu juga berasal dari situs fosil yang sama dengan empat kerangka Archaeopteryx, yang membenarkan temuan mereka.

"Ada perdebatan selama 150 tahun terakhir, apakah bulu ini milik Archaeopteryx atau bukan, serta dari mana asalnya dan warna aslinya," kata Ryan Carney, penulis utama dalam studi.

Asisten profesor biologi integratif di USF ini juga mengatakan berkat penggabungan teknik baru antara analisis fosil bulu purba dinosaurus dan literatur inilah, peneliti pun berhasil memecahkan misteri yang telah berusia berabad-abad ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com