Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Berbulu yang Paling Lama Bertahan di Bumi

Kompas.com - 30/03/2020, 07:02 WIB
Imamatul Silfia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber phys.org

KOMPAS.com - Spesies dinosaurus berbulu yang hidup di New Mexico pada 67 juta tahun lalu diketahui sebagai salah satu spesies raptor yang berhasil bertahan paling lama.

Riset ini dilakukan oleh Steven Jasinski dari Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan, serta Peter Dodson dari Sekolah Kedokteran Hewan di Sekolah Seni dan Sains Penn, bersama Robert Sullivan dari Museum Sejarah Alam dan Sains New Mexico di Albuquerque.

Pada 2008, Sullivan menemukan fosil spesies baru di batuan Cretaceous di San Juan Basin, New Mexico. Dia dan timnya mengumpulkan spesimen di tanah Amerika Serikat selama empat musim di bawah izin yang dikeluarkan Biro Pengelolaan Lahan.

Baca juga: Dinosaurus Punah, Hanya Buaya yang Bertahan, Apa Rahasianya?

Jasinski dan rekannya menyebut spesies tersebut sebagai Dineobellator notoherperus, yang berarti "Pejuang Navajo dari Barat Daya". Nama ini dipilih untuk menghormati orang-orang yang kini tinggal di wilayah yang sama dengan dinosaurus tersebut.

Dineobellator notohesperus membantu para peneliti memahami keanekaragaman hayati paleo di bagian barat daya Amerika, sehingga para peneliti mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kehidupan di wilayah tersebut pada akhir kehidupan dinosaurus.

Dineobellator tergolong dalam kelompok dromaeosauridae yang juga menaungi Velociraptor dari Asia. Kelompok ini biasa disebut sebagai raptor dinosaurus.

Baca juga: Dinosaurus Terkecil Terkurung dalam Fosil Damar, Inikah Wujudnya?

Secara garis besar, raptor dinosaurus berukuran kecil dan ringan. Hal ini juga berlaku pada Dineobellator yang memiliki ukuran sekitar satu meter di pinggul dan panjang sekitar dua meter.

Oleh karena itu, sisa fosil mereka langka, terutama yang berasal dari barat daya Amerika Serikat dan Mexico.

"Biasanya dromaeosauridae berasal dari bagian utara Amerika Serikat, Kanada, dan Asia. Jarang yang berasal dari bagian selatan Amerika Utara," jelas Jasinski.

Baca juga: Cangkang Telur Ungkap Dinosaurus Ternyata Berdarah Panas, Kok Bisa?

Dari beberapa tulang yang berhasil ditemukan para peneliti, pada tulang lengan bawah terdapat gundukan kecil di permukaan tempat bulu-bulu akan berlabuh oleh ligamen. Hal ini membuat para peneliti mengindikasi bahwa Dineobellator memiliki bulu, mirip dengan Velociraptor.

Ciri-ciri kaki depan dinosaurus ini menunjukkan bahwa mereka dapat melenturkan tangan dan lengan mereka dengan kuat. Kemampuan ini mungkin berguna untuk menangkap mangsa mereka, bagian tangan untuk menangkap hewan kecil dan bagian lengan serta kaki untuk spesies yang lebih besar dari mereka.

Baca juga: Hipotesis Evolusi Darwin Terbukti, Spesies dapat Hasilkan Subspesies

Selain itu, mereka memiliki karakteristik ekor yang unik. Kebanyakan ekor raptor berbetnuk lurus dan kaku dengan struktur seperti batang. Namun, ekor Dineobellator agak lentur di bagian pangkal dan tetap kaku di bagian lainnya, sehingga ekor mereka dapat bertindak sebagai kemudi.

"Ini mirip seperti ekor kucing ketika mereka berlari. Meskipun ekornya tetap lurus, namun gerakannya terus berputar saat mereka berubah arah. Hal ini membantu meningkatkan kelincahan dan perubahan arah, sehingga sangat berguna ketika Dineobellator mengejar mangsa, khususnya di habitat yang lebih terbuka," ucap Jesinski.

Dinosaurus ini sangat membantu memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kehidupan biologi dromaeosauridae di Amerika Utara, terutama mengenai distribusi bulu di antara para anggotanya.

"Semakin kami menemukan lebih banyak bukti anggota kelompok ini memiliki bulu, semakin kami percaya bahwa kelompok dromaeosauridae memang berbulu," kata Jasinski.

Baca juga: Kanker Langka Ditemukan pada Ekor Dinosaurus Berusia 66 Juta Tahun

Penemuan ini juga memberikan petunjuk mengenai kebiasaan predator dari sekelompok dinosaurus pemakan daging ikonik yang hidup tepat sebelum peristiwa kepunahan, yang membunuh semua dinosaurus yang bukan burung.

Jasinski berencana untuk melanjutkan pencariannya dengan harapan dapat menemukan lebih banyak fosil di New Mexico.

"Kami berharap semakin kami mencari, semakin besar kesempatan kami menemukan lebih banyak mengenai Dineobellator atau dinosaurus lain yang hidup di sekitar itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com