Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Jutaan Burung Dimumikan, Bagaimana Orang Mesir Kuno Mendapatkannya?

Kompas.com - 25/09/2020, 20:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Sangat umum bagi orang Mesir kuno untuk dimakamkan bersama dengan persembahan pada dewa. Salah satu persembahan yang hampir tak pernah ketinggalan adalah burung yang sudah dimumikan.

Mumi burung ini menjadi persembahan bagi pada dewa Horus, Ra, atau Thoth. Namun yang mencengangkan adalah jumlah burung yang dikuburkan bersama orang Mesir seperti burung pemangsa dan ibis diperkirakan mencapai jutaan ekor.

Temuan dalam jumlah fantastis itu tentunya membuat penasaran. Dari mana asal burung-burung tersebut.

Hingga saat ini belum jelas apakah burung itu memang dibiakkan untuk tujuan khusus atau ditangkap di alam liar.

Baca juga: Peneliti Ungkap Misteri Mumi Menjerit dari Masa Mesir Kuno, Ini Penjelasannya

 

Sebuah penelitian baru, seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (25/9/2020) akhirnya berhasil mengungkapnya misteri jutaan burung dimumikan.

Dalam studi yang dipublikasikan di Scientific Reports, peneliti mengamati komposisi kimiawi burung-burung ini dari 20 ibis dan mumi burung lain koleksi Musée des Confluences di Lyon.

Hasil analisis mengungkapkan secara luas dan beragam diet para burung tersebut. Peneliti menemukan jika diet burung bukanlah makanan yang diperoleh dipenangkaran.

Mumi burung yang diteliti.SCIENCE ALERT/Romain Amiot / LGL-TPE / CNRS Mumi burung yang diteliti.

Baca juga: Misterius, Kematian Massal Bunuh Ratusan Ribu Burung di Amerika

 

 

Dengan kata lain hal tersebut menunjukkan jika burung-burung yang dikorbankan dan didapatkan dari alam liar.

Peneliti menyebut burung pemangsa secara teratur bermigrasi keluar dari Lembah Nil. sementara ibis sendiri merupakan populasi burung lokal tetapi berkelana lebih jauh di sekitar lembah untuk mengumpulkan makanan.

"Apakah burung-burung ini dibiakkan secara industri atau diburu secara besar-besaran adalah masalah perdebatan yang sengit. Jika dibiakkan maka akan berdampak signifikan pada pasokan sedangkan jika diburu akan menjadi beban ekologis pada populasi burung," ungkap penulis dalam studi mereka.

 

 

Bukti jika burung-burung persembahan ini ditangkap dari alam liar juga pernah ditemukan lukisan burung Mesir kuno yang ditangkap di habitatnya.

Selain itu juga studi DNA pada mumi burung tahun 2019 menunjukkan pula bahwa burung migran mungkin telah dijinakkan dalam waktu yang singkat.

Temuan ini pun juga mengungkapkan bahwa orang Mesir pasti memiliki jaringan perburuan yang luas untuk mengumpulkan jutaan burung yang akan dikorbankan.

"Dari kumpulan sampel yang diteliti, tampaknya penangkaran burung skala besar untuk mumifikasi tidak mungkin dilakukan," papar peneliti.

Baca juga: Arkeolog Temukan Mumi Remaja di Luxor, Terkubur dengan Perhiasan Mewah

 

Kematian adalah bisnis besar di Mesir kuno, begitu pula hewan yang dimumikan. Sebagian besar dewa mereka berbentuk binatang. Kucing serta burung dianggap sebagai representasi dewa di Bumi.

Manusia diawetkan sebagai mumi untuk mencapai akhirat dan hewan ditempatkan di samping mereka karena beberapa alasan.

Sebagai persembahan para dewa, makanan untuk akhirat, dan sebagai cara mengirim hewan kesayangan bersama pemiliknya.

Berdasarkan temuan dari penggalian arkeologi, diperkirakan hewan-hewan yang dikuburkan atau mumi hewan bisa mencapai puluhan juta jumlahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com