Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Membuat Kicauan Burung Lebih Merdu, Studi Ini Jelaskan

Kompas.com - 25/09/2020, 13:31 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Menurut studi ilmiah, selama lockdown nyanyian burung terdengar berbeda. Ilmuwan mengkonfirmasi perubahan dalam nyanyian vokal burung ketika suatu kota menjadi sunyi.

Hal ini telah dianalisis panggilan burung pipit yang direkam selama beberapa dekade.

Burung-burung itu meningkatkan kualitas nyanyian mereka, saat mereka berseru untuk mempertahankan wilayah mereka dan memikat pasangan.

Dilansir dari BBC, Jumat (25/9/2020), meskipun di telinga manusia terdengar suara burung semakin nyaring, sebenarnya burung pipit bernyanyi lebih pelan.

Lagu-lagu yang lebih manis dan lembut ini dibawa lebih jauh mengingat kurangnya kebisingan latar belakang.

Baca juga: Penting untuk Ekosistem, Kotoran Burung Laut Bernilai Triliunan Rupiah

 

Dr Elizabeth Derryberry dari departemen ekologi dan biologi evolusi di Universitas Tennessee di Knoxville, AS, telah mempelajari selama bertahun-tahun bagaimana polusi suara memengaruhi kicau burung.

"Orang-orang benar bahwa burung memang terdengar berbeda selama penutupan dan mereka memenuhi ruang suara yang pada dasarnya kami tinggalkan," kata Dr Derryberry kepada BBC.

Ilmuwan dapat membandingkan efek sebelum dan selama lockdown dengan studi jangka panjang tentang nyanyian burung pipit mahkota putih yang hidup di dalam dan sekitar area Teluk San Francisco.

Baca juga: Kicauan Burung di Pagi Hari Ternyata Studi Baru Ungkap Alasan Ini

 

Hal yang ditemukan ternyata sedikit mengejutkan, sebagian besar waktu, burung pipit jantan yang bernyanyi, dan selama keheningan burung meningkatkan performa vokal mereka.

Burung jantan menyanyikan lagu-lagu yang lebih "seksi" dengan amplitudo rendah untuk mempertahankan wilayah mereka dan merayu betina.

"Ketika tingkat kebisingan menurun selama penutupan, nyanyian mereka sebenarnya terdengar lebih seksi bagi burung lain dalam populasi tersebut," kata Dr Derryberry.

Hal ini, kata Dr Derryberry menunjukkan bahwa alam dapat pulih dengan cepat dari efek polusi suara manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com