Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cyanobacteria, Penyebab Ratusan Gajah di Botswana Mati Misterius

Kompas.com - 22/09/2020, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Racun yang dihasilkan oleh ganggang mikroskopis dalam air adalah penyebab kematian ratusan gajah yang misterius di Botswana, kata pejabat satwa liar.

Botswana adalah rumah bagi sepertiga populasi gajah Afrika yang semakin langka.

Bangkai-bangkai gajah terlihat di Delta Okavango antara bulan Mei dan Juni.

Para pejabat mengatakan sebanyak 330 gajah diketahui mati karena menelan cyanobacteria. Perburuan telah dikesampingkan sebagai penyebab kematian.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Musim Kawin Singkat, Gajah Betina Tak Akan Menjauh

Cyanobacteria adalah bakteri beracun yang dapat muncul secara alami di genangan air dan terkadang mekar dan menjadi besar, yang dikenal sebagai ganggang hijau biru.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim mungkin membuat insiden ini - yang dikenal sebagai toxic bloom - karena mereka menyukai air hangat.

Penemuan ini diumumkan setelah tes berbulan-bulan dijalankan di laboratorium spesialis di Afrika Selatan, Kanada, Zimbabwe dan AS.

Banyak gajah mati ditemukan di dekat kubangan air, tapi hingga saat ini otoritas satwa liar meragukan penyebabnya adalah karena bakteri.

Alasannya, bakteri tersebut bermekaran di tepi kolam, sementara gajah cenderung minum dari tengah.

"Tes terbaru kami mendeteksi neurotoksin cyanobacterial sebagai penyebab kematian. Ini adalah bakteri yang ditemukan di dalam air," kata Kepala Departemen Satwa Liar dan Taman Nasional, Mmadi Reuben, dalam konferensi pers, Senin (20/9/2020).

"Kematian berhenti menjelang akhir Juni 2020, bertepatan dengan sumber [air] yang kering", katanya seperti dikutip AFP.

Laporan pada bulan Juni mencatat bahwa gading gajah masih utuh, yang berarti kematian tidak disebabkan perburuan.

Sebulan sebelumnya, pemerintah Botswana mengesampingkan perburuan liar sebagai alasan di balik kematian massal gajah.

Ada hal-hal lain yang dianggap sebagai petunjuk kematian ratusan gajah selain masalah perburuan liar.

Seekor gajah yang mati di Okavango Delta, Botswana pada Mei-Juni 2020. HANDOUT via REUTERS Seekor gajah yang mati di Okavango Delta, Botswana pada Mei-Juni 2020.

"Hanya gajah-gajah yang mati dan tidak hewan lain," kata Dr McCann dari Yayasan National Park Recue yang bermarkas di Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Fenomena
5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

Kita
Rambut Beethoven Ungkap Masalah Kesehatan Sang Komposer

Rambut Beethoven Ungkap Masalah Kesehatan Sang Komposer

Kita
Apakah Psikopat Bisa Jatuh Cinta?

Apakah Psikopat Bisa Jatuh Cinta?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com