Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor dan Sukabumi Banjir, BMKG Sebut Ada 3 Faktor Pemicu

Kompas.com - 22/09/2020, 09:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski belum memasuki prediksi awal musim hujan, tetapi wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi dilanda banjir bandang, Senin (21/9/2020).

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir bandang yang terjadi tersebut diakibatkan oleh berbagai kondisi atmosfer, seperti berikut.

1. Curah hujan lebat

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto MSi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa banjir bandang itu terjadi utamanya karena kejadian hujan lebat.

Adapun, curah hujan dengan intensitas tinggi mencapai 110 mm telah terjadi dan teramati di Citemo dalam periode 4 jam, yaitu sekitar pada pukul 15.00-19.000 WIB.

2. Gelombang Rossby ekuatorial

Dari pantauan BMKG juga, ternyata hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial.

Baca juga: Banjir Bandang Bogor, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan

3. Konvergensi

Selain, gelombang Rossby, adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) juga ikut memicu curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut terjadi.

"Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat," kata Guswanto.

Peringatan dini cuaca ekstrem

Terkait kejadian banjir bandang di Kabupaten Bogor dan Sukabumi tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu sekitar 3 jam untuk wilayah Jawa Barat.

Peringatan dini ini sudah dikeluarkan, sebelum terjadinya banjir bandang pada tanggal 21 September 2020 sebanyak 5 kali mulai dari jam 13.45 wib hingga 22.50 wib.

Berikutnya, BMKG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang terjadi pada siang atau sore di wilayah Bogor it.

Sebab, potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dengan intensitas tinggi tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, sehingga masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi genangan.

Baca juga: Sebagian Wilayah Akan Alami Musim Hujan Lebih Basah, Ini Saran BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com