KOMPAS.com - Bertepatan dengan hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan kabar baik.
Mereka mengumumkan kelahiran dua badak Jawa di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon. Satu berjenis kelamin jantan dan satu lagi betina.
"Ibu Menteri berkesempatan memberikan nama anak badak jantan "Luther" dan yang betina diberi nama "Helen" tutur Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/9/2020).
Kehadiran kedua anak badak itu diketahui setelah tim Balai TN Ujung Kulon melihat hasil monitoring 93 kamera jebak sejak Maret hingga Agustus 2020.
Kamera jebak adalah unit kamera yang dapat diaktifasi secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor untuk menditeksi gerakan atau cahaya.
Baca juga: Perlu Manajemen Habitat Lebih Agresif untuk Pelestarian Badak Jawa
Wiratno menyampaikan bahwa kondisi habitat badak Jawa di TN Ujung Kulon terbukti masih baik.
"Hal ini ditandai dengan kelahiran badak Jawa saat ini. Bahkan tahun lalu, di TN Ujung Kulon juga terdapat empat kelahiran individu Badak Jawa," kata Wiratno.
Dia menjelaskan, kelahiran badak Jawa di TN Ujung Kulon mempertegas populasi badak Jawa yang terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik, sehingga terus memberi harapan besar bagi populasinya.
Hal ini juga berhubungan dengan ketersediaan pakan badak Jawa di semenanjung Ujung Kulon yang masih relatif sangat baik.
Sehingga menjadi daya dukung kehidupan dan perilaku badak Jawa pada saat ini dan masa yang akan datang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.