Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawat Batu: Alasan, Faktor Risiko hingga pengobatan

Kompas.com - 20/09/2020, 17:30 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami jerawat yang berukuran besar, merah, dan terasa sakit bila disentuh? Kemungkinan besar, apa yang Anda alami adalah jerawat batu yang meradang.

Jerawat muncul karena pori-pori di kulit tersumbat, biasanya karena ada sel kulit mati. Bakteri juga bisa terperangkap sehingga menyebabkan area tersebut menjadi merah dan bengkak.

Nah, jerawat batu atau kistik (cystic acne) terjadi ketika infeksi ini masuk jauh ke dalam kulit dan menciptakan benjolan yang berisi nanah. Jerawat tipe ini terasa sakit atau gatal dan ketika pecah, bisa menimbulkan infeksi atau menyebar ke bagian wajah lainnya.

Baca juga: Plester Jerawat, Benarkah Ampuh Obati dan Hilangkan Jerawat?

Penyebab

Sayangnya, hingga saat ini penyebab dari jerawat batu belum diketahui secara pasti oleh dokter.

Dilansir dari WebMD, Minggu (20/9/2020), hormon androgen mungkin memiliki peran dalam seringnya jerawat batu muncul pada kulit orang berusia remaja atau awal 20-an.

Hal lain yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat antara lain:

  • Siklus menstruasi wanita
  • Kehamilan
  • Menopause
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Obat-obatan tertentu
  • Beberapa produk kulit
  • Pakaian yang terlalu ketat
  • Kelembapan tinggi atau berkeringat

Sebaliknya, terlepas dari apa yang mungkin pernah didengar, hal-hal di bawah ini tidak menyebabkan timbunya jerawat:

  • Jarang mencuci muka
  • Aktivitas seksual, termasuk masturbasi
  • Cokelat
  • Makanan berminyak atau pedas

Faktor risiko

Seperti disebutkan di atas, jerawat batu paling sering terjadi pada usia remaja hingga 20-an. Namun, tidak menutup kemungkinan jerawat yang meradang ini terjadi pada anak-anak atau orang yang lebih dewasa.

Faktor risiko lain adalah ketika salah satu atau kedua orangtua pernah mengalami jerawat batu yang cukup parah.

Baca juga: 6 Cara Ampuh untuk Memberantas Jerawat yang Membandel

Pria juga diketahui lebih sering mengalami jerawat tipe ini daripada wanita.

Komplikasi

Jerawat batu bisa meninggalkan bekas permanen pada kulit berupa:

  • Lubang dalam dan kecil
  • Lubang yang lebih luas
  • Indentasi besar dan tidak rata

Pengobatan

Jangan pernah memencet jerawat yang meradang karena bisa memengaruhi area kulit yang lebih luas dan meninggalkan bekas luka.

Untuk menanganinya, serahkan kepada dokter kulit karena obat jerawat biasa umumnya tidak mempan untuk jerawat batu.

Dokter mungkin akan merekomendasikan satu atau lebih perawatan berikut:

  • Antibiotik oral untuk membantu mengendalikan bakteri dan menurunkan peradangan
  • Pil KB untuk mengatur hormon wanita
  • Benzoyl peroxide untuk membunuh bakteri pada kulit Anda dan melawan peradangan
  • Retinoid, suatu bentuk vitamin A, dalam krim, losion, busa, atau gel. Ini dapat membersihkan pori-pori dan membantu antibiotik melakukan tugasnya.
  • Isotretinoin (sebelumnya Accutane, sekarang Absorica, Amnesteem, Claravis, Myorisan, Sotret) menyerang semua penyebab jerawat. Wanita tidak boleh hamil saat mengonsumsi obat ini.
  • Spironolakton untuk mengurangi minyak berlebih. Dokter tidak meresepkannya untuk pria karena efek sampingnya seperti pembesaran payudara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com