KOMPAS.com- Saat mempelajari tubuh anak anjing yang berasal dari zaman es, peneliti justru menemukan hal yang tak terduga.
Dalam perut anak anjing yang masih terawetkan dengan baik itu, peneliti menemukan sepotong jaringan berbulu.
Seperti dikutip dari CNN, Rabu (19/8/2020) awalnya peneliti mengira kalau potongan tersebut milik singa goa karena bulu kuningnya yang halus.
Namun setelah peneliti melakukan tes hasil yang didapat justru di luar dugaan.
"Saat analisis DNA sudah selesai, potongan jaringan itu bukanlah milik singa gua," papar Love Dalen, profesor genetika evolusi dari Centre for Palaeogenetics.
Baca juga: 14.000 Tahun Lalu Perubahan Iklim Menyebabkan Badak Berbulu Punah
Menurutnya, dari referensi data dan DNA mitokondria dari semua mamalia, jaringan yang ditemukan pada perut anak anjing hampir cocok dengan badak berbulu.
Setelah pengambilan sampel radiokarbon, peneliti pun dapat menentukan bahwa potongan jaringan tersebut berasal dari kulit badak berusia sekitar 14.400 tahun.
"Badak berbulu punah 14.000 tahun yang lalu. Jadi kemungkinan besar anak anjing ini telah memakan salah satu badak berbulu yang tersisa," tambah Dalen.