Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Hewan: Kenapa Hidung Anjing Terasa Dingin dan Basah?

Kompas.com - 17/09/2020, 07:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah mengelus perut anjing dan membuatnya senang, mungkin sahabat Anda ini akan mengarahkan hidungnya ke kulit manusia. Mungkin, dia sedang mengucapkan terima kasih.

Disadari atau tidak, hidung anjing yang menyentuh kulit terasa dingin dan basah. Jika diperhatikan, hidung mereka pun selalu mengkilap.

Lantas, apa yang sebenarnya menyebabkan hidung anjing basah dan apakah itu normal?

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Apakah Anjing Anda Obesitas? Begini Mengeceknya

Jawabannya, itu normal. Begitupun saat mereka tidur, hidungnya akan lebih hangat dan kering.

"Saat anjing tidur, hidung mereka menghangat dan juga mengering. Kemudian, saat anjing bangun, dia akan menjilati hidungnya dan menjadi dingin," kata Anna Bálint, seorang peneliti yang mempelajari perilaku hewan di Universitas Eötvös Loránd di Budapest, Hongaria.

Seperti dilansir Live Science, Sabtu (12/9/2020), hidung anjing yang dingin sebenarnya membantunya mengatur suhu tubuh.

Namun karena ujung hidungnya sangat kecil, kemungkinan ini tidak terlalu berkontribusi dalam mengatur suhu tubuhnya secara keseluruhan.

Penelitian

Untuk menyelidiki lebih lanjut fungsi hidung anjing yang basah, tim peneliti internasional mengukur suhu hidung banyak hewan, termasuk kuda, rusa, dan anjing.

Ketika Bálint bergabung dengan proyek tersebut, tim mengetahui bahwa ujung hidung - atau yang disebut rhinarium - pada anjing dan hewan karnivora lainnya lebih dingin dibanding ujung hidung hewan herbivora.

Peneliti awalnya berpikir, ujung hidung yang lebih dingin memberi keuntungan di alam liar.

Hipotesis itu diuji dengan dua eksperimen, tes pertama melihat perilaku dan tes kedua mengamati otak.

Eksperimen dilakukan untuk melihat apakah rhinarium yang dingin dapat mendeteksi panas dengan lebih baik.

Pada percobaan pertama, tim berhasil melatih tiga anjing peliharaan untuk memilih objek yang lebih hangat, kira-kira suhunya sama dengan calon mangsa dan dilakukan di suhu ruang.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Bagaimana dan Kenapa Kunang-kunang Menyala?

Hasilnya menunjukkan bahwa anjing dapat mendeteksi radiasi termal yang lemah dari jarak yang mirip dengan mangsanya.

Dalam percobaan kedua yang berpusat pada otak, ilmuwan menyajikan sebuah kotak berisi air hangat dan pintu isolasi untuk 13 anjing peliharaan yang dilatih untuk berbaring diam dalam pemindai MRI fungsional.

Otak anjing memiliki respons yang lebih tinggi saat pintu isolasi terbuka, memperlihatkan permukaan yang lebih hangat, dibandingkan dengan yang netral.

Ilustrasi anjing jenis Akita khas Jepang. PIXABAY/UADRIENN Ilustrasi anjing jenis Akita khas Jepang.

"Wilayah yang menyala pada MRI terletak di belahan (otak) kiri. Sisi otak ini menarik minat para ilmuwan karena cenderung memproses respons terhadap makanan, yang pada gilirannya dikaitkan dengan aktivitas predator di banyak vertebrata," kata Bálint.

"Wilayah spesifik yang menyala pada anjing, yang dikenal sebagai korteks asosiasi somatosensori membantu menyatukan sensasi yang berbeda seperti penglihatan, posisi tubuh dan kehangatan," tambahnya.

Bagian otak ini menggabungkan indra ini secara bersamaan untuk merencanakan tindakan menuju suatu tujuan, seperti menargetkan suatu objek.

Mengingat bahwa wilayah saraf sisi kiri menyala ketika ujung hidung terpapar ke permukaan yang hangat, ada kemungkinan bahwa anjing, dan mungkin hewan berhidung dingin lainnya, dapat menggunakan indra pendeteksi panas bersama dengan indra lain.

"Hal ini bisa jadi peralatan berburu mereka, ketika mereka sedang mengejar mangsa," kata para peneliti.

Meskipun penelitian baru-baru ini, yang diterbitkan pada Februari 2020 di jurnal Scientific Reports, terlalu kecil untuk menutup kasus pada hidung dingin, Bálint mengatakan hidung dingin bisa lebih sensitif terhadap perbedaan suhu.

"Orang-orang mengira gigi taring mengikuti penciuman [indra penciuman] mereka, yang mungkin benar," kata Bálint.

Tetapi, kondisi berangin atau cuaca badai dapat membuat anjing pekerja sulit mengikuti penciuman. "Sinyal panas bisa membantu mereka."

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Apakah Anjing Benar-benar Tersenyum pada Kita?

Jadi, mengapa hidung anjing dingin?

Bálint dan timnya terus mencari jawaban atas pertanyaan ini.

Sekarang, mereka bertanya-tanya pada jarak berapa jenis deteksi panas ini bisa berguna. Untuk saat ini, hanya hidung anjing yang tahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com