Sepakat dengan Nidom, Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Herawati Sudoyo pun mengatakan mutasi virus D614G yang menular ada di Indonesia.
Dilansir Reuters, Minggu (30/8/2020), Hera mengatakan bahwa mutasi virus ini ditemukan dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan oleh LBM Eijkman.
Dia mengatakan, perlu adanya lebih banyak penelitian untuk menyelidiki apakah mutasi ini berperan dalam peningkatan kasus beberapa hari terakhir di Indonesia.
Baca juga: Vaksin Covid-19, Apakah Sudah Sesuai Virus Corona di Indonesia?
Syahrizal Syarif, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia memperingatkan agar masyarakat harus tetap waspada.
Pasalnya, hasil pemodelan yang dilakukan Syarif menunjukkan kasus Covid-19 di Indonesia berpotensi meningkat menjadi 500.000 pada akhir tahun.
"Situasinya serius. Penularan lokal saat ini tidak terkendali," imbuh Syarif.
Dia pun mengingatkan, jumlah infeksi yang dikonfirmasi setiap harinya bisa jauh lebih tinggi jika laboratoriun dapat memproses lebih banyak spesimen dalam sehari.
Kemarin, Jakarta mencatat rekor harian lebih dari 1.000 kasus. Pemerintah kota mengaitkan hal ini dengan tingginya tingkat mobilitas setelah perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.