Jan menegaskan, mud volcano bisa terjadi karena dipicu oleh banyak faktor, termasuk dari bencana atau kondisi alam secara alami maupun kelalaian manusia atau kecelakaan teknologis.
"Perlu rapid assesment untuk menjawab ini (potensi lumpur seperti Lapindo di Sidoarjo)," tegasnya.
Jan berkata, untuk saat ini ada pembelajaran penting dari kejadian lumpur di Sidoarjo 2006.
Utamanya agar kita dapat cepat bertindak menangani semburan lumpur Kesongo di Gabusan, Blora ini. Di antaranya sebagai berikut.
1. Semburan dapat berlangsung lama
Pertama, ada kemungkinan semburan lumpur dapat berlangsung lama. Jika semburan berlangsung terus, maka materi lumpur akan menumpuk dan membentuk lingkaran seperti gunung berapi.
2. Penurunan tanah
Kedua, di sekitar lokasi semburan dapat terjadi penurunan tanah.
Baca juga: Manusia Purba Manfaatkan Kolam Lumpur untuk Berburu Mammoth
Namun, hal yang perlu dilakukan adalah investigasi geologi detail dan rapid risk serta impact assessment untuk dapat memperkirakan berapa lama jika semburan itu berlangsung terus.
Juga hasil investigasi nantinya akan membantu dalam memetakan dan membatasi area terdampak.
Hal ini untuk mengetahui langkah-langkah tanggap darurat yang dapat dilakukan sebagai evakuasi dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.