Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Planet Luar Tata Surya Bumi Super Paling Ekstrem Ternyata Punya Lautan Lava

Kompas.com - 09/08/2020, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Menggunakan pengecoran di Departemen Ilmu dan Teknik Material MIT, Essack dan rekan-rekannya melebur feldspar tersebut.

Sayangnya, mineral itu mendingin terlalu cepat untuk mendapatkan pengukuran reflektifitas dalam keadaan cairnya, tetapi kaca vulkanik yang dihasilkan terbukti sangat berguna.

Dalam percobaan itu, tim melakukan pengukuran secara terperinci, menyinari dengan cahaya dari berbagai sudut dan mempelajari bagaimana cahaya itu dipantulkan.

Sedangkan untuk material basal, tim memperoleh sampel kaca basal dari Proyek Lava Syracuse University dan melakukan pengukuran rinci yang sama terhadap reflektifitasnya.

Baca juga: Bumi Super Baru Ditemukan Mengorbit Tetangga Terdekat Matahari

Untuk mendapatkan hasil pengukuran reflektifitas untuk lava cair, tim meneliti dari studi sebelumnya. Selanjutnya, mereka menghitung albedo untuk berbagai konfigurasi Bumi Super panas, dari lava cair murni hingga kaca vulkanik murni, dengan berbagai kombinasi.

Seperti yang diharapkan dalam studi ini, albedo suatu planet yang permukaannya terdiri dari bahan-bahan ini ternyata cukup rendah. Batas atas absolut adalah albedo sekitar 0,1 - yang memantulkan hanya 10 persen dari cahaya bintang induk.

"Ini cukup gelap dibandingkan Bumi, dan tidak cukup untuk menjelaskan kecerahan planet yang menarik bagi kami," kata Essack.

Akan tetapi, saat ini tim dapat mengalihkan perhatian mereka pada kemungkinan lain. Seperti pada Venus, yang memiliki albedo sangat tinggi, yang memantulkan sekitar 70 persen sinar matahari yang memapar planet ini, karena atmosfernya yang tebal.

Baca juga: K2-18b, Bumi Super Baru, Apakah Layak Bagi Manusia?

Bumi Super (Super Earth) yang panas tidak mungkin memiliki atmosfer, tetapi mungkin kita tidak cukup tahu tentangnya.

"Masih banyak yang harus dipahami tentang planet lautan lava ini," kata Essack.

Tim menganggap planet tersebut sebagai bola batu yang bercahaya, tetapi planet ini mungkin memiliki sistem proses permukaan dan atmosfer yang kompleks yang cukup eksotis.

Penelitian yang telah dipublikasikan di The Astrophysical Journal ini menunjukkan bahwa di masa depan kandidat Super Earth atau Bumi Super yang panas ini dapat diidentifikasi oleh teleskop pemburu planet ekstrasurya TESS, sehingga membantu ilmuwan lebih memahami dunia aneh dan misterius ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com