Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2020, 11:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia mulai memasuki era kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. Ini sekaligus jadi momentum untuk orang dengan penyakit jantung melakukan kontrol yang sempat tertunda.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Sari Sri Mumpuni, Sp.Jp (K) menyatakan, masa pandemi membuat orang takut untuk mengunjungi fasilitas kesehatan, sekalipun untuk melakukan kontrol pengobatan.

Terlebih ketika pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), semakin menguatkan pemikiran pasien untuk menunda kontrol ke rumah sakit.

Oleh sebab itu, pada masa new normal ini, pasien diminta untuk kembali aktif memeriksakan perkembangan penyakitnya ke rumah sakit. Jangan lagi menunda-nunda.

"Karena sudah di masa new normal, maka diharapkan pasien-pasien kembali kontrol ke rumah sakit," katanya webinar RSPI: Kebiasaan Baik untuk Kesehatan Jantung di Masa New Normal, Selasa (16/6/2020).

dr. Sari menyatakan, penundaan kontrol kesehatan bisa berakibat buruk bagi pasien. Beberapa kasus terkait hal ini pun telah terjadi.

Baca juga: Hal Penting Bagi Penderita Jantung di Tengah Masa New Normal Covid-19

Ia berkisah, seorang pasien penyakit jantung datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak dan kaki bengkak yang luar biasa.

Ini terjadi setelah pasien tidak lagi minum obatnya, karena memang menunda melakukan kontrol saat masa PSBB.

"Padahal tadinya sudah terkontrol karena melakukan kontrol rutin dan minum obat, tapi akhirnya harus dirawat di rumah sakit," kata dia.

Kasus lainnya terjadi pada pasien hipertensi (tekanan darah tinggi). Sebelumnya pasien dalam kondisi sehat dan terkontrol, seiring dengan rutin melakukan pemeriksaan dan minum obat.

Namun masa PSBB kemarin membuat pasien menunda kontrol ke rumah sakit karena perasaan takut terinfeksi virus. Alhasil, satu bulan pasien tidak minum obat.

Ini membuat kondisi kesehatannya memburuk, pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan yang berkembang yakni kelamahan anggota gerak tubuh sebelah kiri, atau mengalami stroke.

"Sayang sekali yang seperti ini, sudah bertahu-tahun terkontrol dengan minum obat, dan akhirnya menderita kegawatan pembuluh darah otak," kata dr. Sari.

Baca juga: Ahli: Kelamaan WFH Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Oleh sebab itu, dirinya menegaskan untuk pasien kembali melakukan kontrol rutin, sebab dipastikan setiap rumah sakit telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Pasien penyakit jantung juga diminta untuk segera menjadwalkan ulang rencana tindakan yang tertunda. Seperti rencana pemasangan ring, operasi bypass, atau operasi katup jantung.

Selain itu, jangan ragu pula untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika merasa cepet lelah, nyeri dada, sesak nafas, berdebar, rasa mau pingsan, dan kaki bengkak. Ini merupakan gejala dari penyakit jantung.

"Atau ketika tekanan darah tiba-tiba naik tinggi, itu jangan hanya diam-diam saja di rumah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com