Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pernyataan Membingungkan WHO soal OTG Corona

Kompas.com - 16/06/2020, 19:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Beberapa kasus Covid-19 memang sepenuhnya tanpa gejala. Namun terkadang, istilah pasien asomtimatik juga digunakan untuk menggambarkan orang yang sudah terinfeksi tapi belum menunjukkan gejala.

Penelitian menunjukkan, banyak orang terinfeksi sebelum mereka merasa sakit atau menunjukkan gejala, selama periode yang ditentukan.

Dalam pertemuan itu, Van Kerkhove mencatat bahwa ketika petugas kesehatan meninjau kasus yang awalnya dilaporkan tanpa gejala, ternyata banyak di antaranya setelah itu memiliki gejala penyakit sangat ringan.

"Ada beberapa orang yang terinfeksi dan benar-benar tidak menunjukkan gejala. Namun, negara-negara yang melakukan pelacakan kontak terperinci tidak menemukan transmisi sekunder dan lainnya dari kasus tersebut.

"Ini yang sangat langka," kata Van Kerkhove.

Dia menambahkan, pihaknya terus mempertimbangkan data dan bukti yang ada. WHO pun terus menggali lebih banyak informasi dari banyak negara terkait persoalan ini.

Van Kerkhove pun mengakui bahwa penggunaan frasa "sangat jarang" adalah miskomunikasi.

Pernyataan itu berdasar pada temuan sejumlah kecil studi yang meneliti kasus pasien Covid-19 tanpa gejala dan melacak berapa banyak mereka dapat menularkan ke orang lain.

Van Kerkhove berkata, dia tidak bermaksud mengatakan baha penularan tanpa gejala jarang terjadi, kerena ini belum diketahui secara pasti.

Tentang riset OTG

Sebagian orang berpendapat bahwa WHO mengatakan OTG corona tidak menyebarkan virus. Jikapun terjadi penyebaran, hal ini sangat langka.

Namun beberapa penelitian telah memperkirakan bahwa OTG - baik yang asimtomatik (tidak menunjukkan gejala) atau presimtomatik (belum menunjukkan gejala) - merupakan penyebab separuh penularan dari total kasus yang ada.

Menurut para ahli, ini yang menyebabkan virus sangat sulit ditangani.

Sebagai contoh, mengisolasi orang yang sakit tidak mencegah kemungkinan mereka menularkan virus ke orang lain.

Beberapa studi pemodelan telah mengasumsikan penularan asimtomatik yang cukup luas.

"WHO membuat gaduh setelah mengatakan bahwa pasien tanpa gejala jarang menularkan penyakit ini," sebuah email dari Harvard Global Health Institute mengatakan Selasa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com