KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum juga berakhir. New normal mulai disosialisasikan, begitu pun pembuatan vaksin Covid-19 yang terus dilanjutkan.
Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Herawati Aru Sudoyo menyampaikan bahwa LBM Eijkman ikut serta dalam menemukan dan membuat vaksin Covid-19.
"Mencegah lebih baik daripada mengobati. Vaksin yang tersedia nantinya diharapkan akan memberikan imunitas pada bangsa," kata Hera dalam diskusi daring bertajuk "Etnografi dan Pandemi: Covid-19 dalam Narasi Antropologi Kesehatan", Jumat (5/6/2020).
Baca juga: Prototipe Vaksin Covid-19 Indonesia Ditargetkan Awal 2021, Ini Prosesnya
Hera menyebutkan, sambil menunggu ketersediaan vaksin, semua elemen masyarakat harus tetap menerapkan protokol hidup sehat, serta menjaga jarak dan interaksi sosial.
"Itu satu-satunya cara untuk kita bisa menunda atau menurunkan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia," tegasnya.
Sampai saat ini sudah ada 115 kandidat vaksin dari seluruh dunia untuk Covid-19. Delapan di antaranya siap untuk uji klinik, dan dua sudah siap untuk diuji di Indonesia.
Berikut tahap-tahap dan target waktu pembuatan vaksin di Indonesia dari LBM Eijkman berkolaborasi dengan instansi lainnya.
1. Maret 2020
Melakukan klasifikasi genom dari virus corona SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia. Sudah ada tujuh genom virus SARS-CoV-2 dari Indonesia yang sudah dikirimkan untuk data di lembaga sains internasional.
Sedangkan, belasan genom masih terus diteliti oleh para ahli sebelum dilaporkan kembali sebagai genom asal Indonesia ke lembaga sains internasional.
2. Maret-April 2020
Pada periode bulan Maret dan April yang lalu, LBM Eijkman sudah melakukan isolasi dan amplifikasi gen spike dari virus SARS-CoV-2.
3. Mei 2020
Pada bulan Mei 2020, para peneliti dalam upaya membuat vaksin Covid-19 telah melakukan kloning gen ke vektor.
4. Juni-Oktober 2020