Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona Bisa Dibuat Lebih Cepat dari Normal, Kok Bisa?

Kompas.com - 20/05/2020, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Vaksin menjadi hal yang sangat ditunggu masyarakat dunia dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir.

Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan keterangan kemungkinan besar vaksin untuk Covid-19 baru akan bisa didistribusikan masal ke masyarakat pada akhir 2021.

Harapan vaksin Covid-19 ini selesai pada akhir 2021 ini, menurut para ahli adalah sudah terbilang cepat prosesnya dibandingkan dengan pembuatan vaksin dalam kondisi normal yang bisa membutuhkan waktu setidaknya minimal lima tahun.

Direktur Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman) Prof Amin Soebandrio, proses pembuatan vaksin di tengah pandemi memang berbeda dengan pembuatan vaksin di kondisi normal.

Baca juga: Pengembangan Vaksin Corona di Indonesia: Ini Teknologi yang Digunakan Eijkman

Dicontohkan seperti vaksin untuk Dengue, untuk clinical trial saja membutuhkan waktu selama tiga tahun, dalam kondisi normal.

Pada saat kondisi atau paradigma pandemi (outbreak) seperti saat ini, kata Amin, ada beberapa fase dan prosedur yang bisa disingkatkan.

"Beberapa fase dan prosedur (pembuatan vaksin saat pandemi) bisa dilakukan pastrap sehingga waktunya bisa lebih pendek (cepat)," kata kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19, Jumat (15/5/2020).

Ilustrasi vaksin coronaShutterstock Ilustrasi vaksin corona

Baca juga: Alasan Kenapa Virus Corona Tak Akan Hilang Meski Ada Vaksin

Kendati beberapa fase dan prosedur bisa disingkat, tetapi Amin menegaskan para peneliti juga harus tetap mempertimbangkan target dasar dalam pembuatan vaksin untuk Covid-19.

Berikut beberapa tujuan atau target dasar yang harus dimiliki setiap ahli dan instansi dalam merencanakan pembuatan vaksin ini.

  • Menurunkan kematian secara keseluruhan
  • Menurunkan kematian pada orang dengan risiko tinggi, seperti punya penyakit penyerta ataupun lansia
  • Menurunkan kemungkinan orang terinfeksi virus
  • Menurunkan kesakitan pasien
  • Menurunkan disrupsi atau gangguan terhadap pelayanan utama, seperti pemerintah, tenaga medis dan pelayanan sektor dasar lainnya

Prioritas vaksin Covid-19

Menentukan prioritas siapa yang akan didahulukan ini penting, kata Amin, karena penduduk Indonesia itu jumlahnya sangat besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com