Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Corona Bisa Dibuat Lebih Cepat dari Normal, Kok Bisa?

KOMPAS.com- Vaksin menjadi hal yang sangat ditunggu masyarakat dunia dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir.

Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan keterangan kemungkinan besar vaksin untuk Covid-19 baru akan bisa didistribusikan masal ke masyarakat pada akhir 2021.

Harapan vaksin Covid-19 ini selesai pada akhir 2021 ini, menurut para ahli adalah sudah terbilang cepat prosesnya dibandingkan dengan pembuatan vaksin dalam kondisi normal yang bisa membutuhkan waktu setidaknya minimal lima tahun.

Direktur Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman) Prof Amin Soebandrio, proses pembuatan vaksin di tengah pandemi memang berbeda dengan pembuatan vaksin di kondisi normal.

Dicontohkan seperti vaksin untuk Dengue, untuk clinical trial saja membutuhkan waktu selama tiga tahun, dalam kondisi normal.

Pada saat kondisi atau paradigma pandemi (outbreak) seperti saat ini, kata Amin, ada beberapa fase dan prosedur yang bisa disingkatkan.

"Beberapa fase dan prosedur (pembuatan vaksin saat pandemi) bisa dilakukan pastrap sehingga waktunya bisa lebih pendek (cepat)," kata kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19, Jumat (15/5/2020).

Kendati beberapa fase dan prosedur bisa disingkat, tetapi Amin menegaskan para peneliti juga harus tetap mempertimbangkan target dasar dalam pembuatan vaksin untuk Covid-19.

Berikut beberapa tujuan atau target dasar yang harus dimiliki setiap ahli dan instansi dalam merencanakan pembuatan vaksin ini.

  • Menurunkan kematian secara keseluruhan
  • Menurunkan kematian pada orang dengan risiko tinggi, seperti punya penyakit penyerta ataupun lansia
  • Menurunkan kemungkinan orang terinfeksi virus
  • Menurunkan kesakitan pasien
  • Menurunkan disrupsi atau gangguan terhadap pelayanan utama, seperti pemerintah, tenaga medis dan pelayanan sektor dasar lainnya

Prioritas vaksin Covid-19

Menentukan prioritas siapa yang akan didahulukan ini penting, kata Amin, karena penduduk Indonesia itu jumlahnya sangat besar.


Sebab, sangat tergantung dari kapasitas produksi. Jika produksi satu minggu, 1.000.000 produksi, maka akan membutuhkan waktu bahkan produksi selama sekitar lima tahun untuk membuat semua orang mendapatkan imunisasi vaksin Covid-19 ini.

Saat vaksin yang telah berhasil dibuat nanti masih dalam jumlah yang terbatas, maka orang yang akan diberikan imunisasi vaksin Covid-19 ini akan dipilah berdasarkan beragam variasi strategis seperti berikut.

  • Populasi yang berisiko tinggi atau rentan, seeprti lansia, anak-anak, wanita hamil dan juga orang dengan penyakit penyerta
  • Kelompok pelayanan dasar
  • Atau, diutamakan kepada mereka yang sebagian besar mudah menyebarkan virus

"Tapi ini juga nanti harus kita cermati bersama," kata dia.

Harapan adanya imunisasi Covid-19

Amin menuturkan, harapan utama dengan adanya imunisasi ini nantinya akan terbentuk herd imunity atau kekebalan di masyarakat.

Tanpa herd imunity, jika ada orang yang menyebarkan virus corona SARS-CoV-2, dan menularkan kepada orang sehat. Maka orang sehat itu akan sakit, dan menyebarkan juga kepada orang lainnya di sekitarnya dan begitu seterusnya. Bahkan orang yang dapat ditularkan tidak hanya satu orang per orang.

Namun, dengan herd imunity. Maka, ketika ada orang yang memiliki dan menularkan virus, berkontak dengan orang yang memiliki immune virus tersebut, dan tidak akan menyebarkan ke orang lain lagi. Dengan begitu, transmisi atau penularan virus SARS-CoV-2 akan berhenti.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/20/080300223/vaksin-corona-bisa-dibuat-lebih-cepat-dari-normal-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke