Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan, penggunaan masker medis oleh masyarakat telah membuat petugas kesehatan kesulitan memperolehnya.

Baca juga: Masker Bedah, Bisakah Dipakai untuk Cegah Penularan Virus Corona?

Padahal, mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19 ini, sehingga masker medis sangat diperlukan.

"Gagasan untuk mendapatkan masker di masyarakat yang lebih luas, di luar perawatan kesehatan sedang didiskusikan dengan hati-hati oleh gugus tugas CDC," jelas Dr. Fauci.

Masker berfungsi untuk menghentikan droplet atau tetesan dari mulut maupun hidungnya seseorang yang mungkin terinfeksi virus atau sedang sakit.

Jadi lebih perlu ketimbang menghentikan perolehan virus yang dari orang lain.

Jika setiap orang memakai masker, orang-orang akan saling melindungi, mengurangi transmisi virus ke komunitas secara menyeluruh.

Baca juga: Serba-serbi Penggunaan Masker untuk Cegah Virus Corona

Di Hong Kong dan Taiwan telah lebih dulu menggunakan masker universal untuk dapat mengendalikan jumlah kasus penyebaran infeksi virus corona.

Indikasi tentang penyebaran virus corona mungkin dapat melalui udara dan dapat berada lebih lama di lingkungan sekitar yang mungkin disebabkan oleh droplet pernapasan.

Namun, sejauh ini, hal itu dianggap sebagai mode utama penularan virus corona.

Dalam suatu studi di Singapura, ditemukan jejak virus di ventilasi udara di ruang isolasi pasien.

Sedangkan studi lain menyebut, para peneliti di University of Nebraska Medical Center telah mendeteksi kontaminasi luas di kamar pasien, serta sampel udara yang dikumpulkan di lorong-lorong kamar.

Perlunya standar pembuatan masker kain

Scott Gottlieb, mantan komisioner dari Food and Drug Administration menyarankan agar CDC mengeluarkan desain khusus atau standar untuk masker kain bagi masyarakat umum.

"Masker tidak hanya berfungsi untuk melindungi mereka yang sakit, meskipun itu mungkin menawarkan perlindungan," kata Gottlieb.

Namun, menurut dia, masker kain ini digunakan untuk melindungi orang dari mereka yang sakit. Jadi, ketika seseorang terinfeksi virus mengenakan masker, maka akan jauh lebih kemungkinannya untuk menularkan infeksi.

Dalam sebuah penelitian, sambung Gottlieb, dengan mengenakan masker kemampuan seseorang yang terserang flu untuk menularkannya berkurang sekitar 50 persen.

Baca juga: Virus Corona Bikin Harga Masker Mahal, Siapa yang Harus Pakai Masker?

Berikut pedoman CDC terkait penggunaan masker kain non-medis untuk mencegah penyebaran virus corona.

  1. Jika Anda sakit, apabila tersedia masker, maka kenakanlah saat berada di sekitar orang lain. Termasuk sebelum Anda ke fasilitas kesehatan.
  2.  Jika Anda merawat orang lain yang sedang sakit dan tidak dapat memakai masker wajah, maka kenakan masker saat berada di ruangan yang sama dengan mereka.
  3. Selama darurat kesehatan masyarakat, masker wajah mungkin disediakan untuk petugas kesehatan. Masyarakat umum dapat menggunakan masker non-medis, seperti masker kain, atau menggunakan syal untuk menutup hidup dan mulut saat berada di bandara.
  4. Tetap menjaga jarak sosial, setidaknya sekitar 2 meter saat di ruang publik.

Langkah-langkah ini penting dan harus dilakukan selama masa pandemi wabah virus corona yang  telah menyebabkan ratusan ribu orang di dunia terinfeksi penyakit Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com