Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Aturan Pakai Masker, Hanya Boleh Sekali hingga Buangnya Dirobek

Kompas.com - 06/03/2020, 18:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Covid-19 kini telah resmi masuk ke Indonesia. Bersamaan dengan diumumkannya dua pasien Covid-19 di Depok, semakin banyak masyarakat yang merasa khawatir dan menggunakan masker di ruang publik.

Namun, sudah benarkah cara Anda menggunakan masker?

Ketua Magister Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Dewi Sumaryani Soemarko MS SpOK mengingatkan masyarakat bahwa masker bedah hanya bisa dipakai satu kali, dan harus dihancurkan atau dirobek sebelum dibuang.

Hal ini disampaikannya dalam acara bertajuk bertajuk Wabah Covid-19 Positif di Indonesia, Bagaimana Selanjutnya?, di Gedung FKUI, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Viral Tutorial Membuat Masker dari Tisu Basah, Apa Kata Pakar?

Sekali pakai dan buangnya dihancurkan

"Masker bedah hanya dapat digunakan untuk sekali pakai, bukan untuk dipakai berulang-ulang," kata Dewi.

Setelah sekali pakai, sebaiknya masker dirobek atau dihancurkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke kotak sampah.

Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari masker Anda didaur ulang oleh oknum nakal.

"Orang kita (Indonesia) itu kan banyak yang kreatif-kreatif. Nanti, karena masker mahal, malah masker yang udah dibuang itu diambil dan dikemas lagi, dijual harga mahal," kata Dewi.

Pasalnya, masker yang telah digunakan pastinya telah terkontaminasi berbagai kuman, virus ataupun organisme jahat lainnya.

Baca juga: Update Virus Corona 6 Maret: 90 Negara Terinfeksi, 55.637 Orang Sembuh

Saat ada orang lain yang memakai masker daur ulang tidak higienis tersebut, maka bisa memicu infeksi penyakit dari pengguna sebelumnya.

"Misal yang pakai sebelumnya Tuberkulosis (TBC), sakit paru, itu bisa bakterinya masih ada di situ. Jadi bisa saja yang pakai berikutnya nanti terinfeksi juga, itu bisa saja," tuturnya.

Perlukah memakai masker N95

Dewi mengakui bahwa pemakaian masker, khususnya masker bedah, tidak menjamin seseorang tidak akan terkena virus.

"Masker itu sebenarnya tidak 100 persen menjamin," kata Dewi.

Apalagi bila masker dipakai secara asal-asalan dengan hanya menutupi mulut atau dagu saja. Masker bedah baru bisa berfungsi maksimal bila menutupi area mulut hingga hidung.

Lantas, bagaimana bila memakai masker N95? Apakah lebih efektif?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com