Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Beberapa Hal yang Harus Diketahui dan Pencegahannya

Kompas.com - 06/03/2020, 08:59 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pemberitaan soal virus corona Covid-19 menarik perhatian kita semua. Utamanya setelah Presiden Joko Widodo mengonfirmasi bahwa ada dua WNI positif terjangkit virus SARS-CoV-2, keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Setelah informasi itu diumumkan, muncul fenomena panic buying di tengah masyarakat. Sejumlah pusat perbelanjaan diserbu, hingga membuat barang tertentu ludes.

Sebetulnya, fenomena panic buying akibat virus corona tidak hanya terjadi di Indonesia.

Beberapa negara yang terinfeksi virus corona dilaporkan mengalami panic buying, seperti China, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Italia, Jerman, Austria, dan beberapa negara lain.

Namun, pada dasarnya hal ini tidak perlu dilakukan.

Untuk mengetahui bagaimana menanggapi virus corona, kita harus mengenali terlebih dahulu virusnya.

Baca juga: Cegah Corona, Hentikan Dulu Kebiasaan Anak Cium Tangan Orangtua

Ahli gizi komunitas Dr dr Tan Shot Yen, MHum mengatakan, Covid-19 merupakan salah satu kelompok baru dari keluarga virus corona.

Virus corona sendiri bukan virus baru. Sebelumnya, sudah ada SARS-CoV dan MERS-CoV yang sempat juga mewabah beberapa tahun lalu.

Nah, virus corona ini biasanya bersemayam di tubuh hewan.

"Entah bagaimana dalam perjalanannya, virus corona ini bermutasi sehingga akhirnya bisa menyerang manusia," kata dokter Tan saat melakukan siaran langsung bersama Skata, suatu gerakan yang mendukung perencanaan pernikahan, keluarga, dan pendidikan anak Indonesia, Kamis (4/3/2020).

Dalam kesempatan itu, Tan juga mengingatkan bahwa virus berbeda dari bakteri ataupun parasit.

"Virus memiliki sifat self limited disease. Artinya, jika badan kita sehat dan prosedur pola hidup bersih dijalankan, maka virusnya pergi sendiri. Dia paling enggak senang di dalam badan manusia yang sehat," jelas Tan.

"Itu sebabnya kenapa Covid-19 lebih sering mengenai pada orang-orang yang sudah (lanjut) usia. Orang-orang yang rentan, usia 60-70-an," imbuhnya.

Tan menjelaskan, Covid-19 memiliki daya penularan virus yang tinggi. Ini artinya, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat dengan cepat menginfeksi orang-orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Namun, perlu diketahui, angka kematiannya tidak setinggi yang dibayangkan masyarakat pada umumnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com