Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2020, 12:01 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Hingga saat ini puncak bahkan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat samar. Sementara itu, jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia membuat model untuk menghitung waktu di mana pandemi corona mereda. Model ini dibuat oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M Rustijono.

Baca juga: Wabah Corona, 4 Hal Penting agar Indonesia Tak Jadi Italia-nya ASEAN

Data yang digunakan untuk simulasi adalah data kasus kumulatif dari 2-29 Maret 2020 yang dipublikasikan oleh situs kawalcovid19.id. Model yang digunakan merupakan beberapa kuantitas pada model SIRU, yakni Infected dan Unreported case.

“Kami harus menghitung angka yang bukan hanya positif corona (infected) tapi juga unreported. Kami meyakini banyak orang yang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala. Di Indonesia berdasarkan hitungan kami, kasus unreported lebih banyak dibanding infected,” tutur Imanuel Manginsela Rustijono selaku Wakil Ketua ILUNI Matematika UI kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Banyaknya kasus positif baru dan banyaknya penambahan orang terinfeksi per hariILUNI Matematika UI Banyaknya kasus positif baru dan banyaknya penambahan orang terinfeksi per hari

Perhitungan yang dilakukan para peneliti merujuk pada fungsi laju antarmanusia. Tiga skenario dibuat berdasarkan kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia, seperti kebijakan Work from Home dan physical distancing.

Skenario 1

Skenario 1 berlaku apabila per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Kegiatan berjalan seperti biasa tanpa ada langkah pencegahan.

Skenario 1 berlaku apabila per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia.ILUNI Matematika UI Skenario 1 berlaku apabila per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemi akan terjadi pada 4 Juni 2020, dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai angka ratusan ribu.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Agustus – awal September 2020.

Skenario 2

Skenario 2 berlaku apabila per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

“Sepertinya skenario ini yang paling mungkin terjadi jika kondisi saat ini dilanjutkan. Juga, masyarakat tidak disiplin mengimplementasikan physical distancing,” tutur Imanuel.

Skenario 2 berlaku apabila per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.ILUNI Matematika UI Skenario 2 berlaku apabila per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemic akan terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Juni – awal Juli 2020.

Skenario 3

Skenario 3 berlaku apabila per 1 April 2020, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.

Dengan skenario ini, puncak pandemi diperkirakan terjadi pada 16 April 2020 dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus.

Skenario 3 berlaku apabila per 1 April 2020, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.ILUNI Matematika UI Skenario 3 berlaku apabila per 1 April 2020, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Mei – awal Juni 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com