Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2020, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sebelumnya kita mengenal social distancing, yang kemudian frasa itu diubah menjadi physical distancing oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak Jumat (20/3/2020).

Physical distancing atau jaga jarak merupakan hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dikatakan Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk respons Covid-19 sekaligus kepala unit penyakit dan zoonosis di WHO, saat ini hal yang bisa dilakukan untuk menghindari diri dari virus corona adalah tidak berada di kerumunan atau tempat ramai.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah berada di rumah saja dan mengurangi aktivitas yang tak perlu di luar rumah.

Dengan menjaga jarak fisik dari orang lain, hal ini dapat mencegah virus menyebar dari satu orang ke orang yang lain.

Baca juga: Cegah Corona: WHO Tak Sarankan Semprot Disinfektan, Ini Solusi LIPI

"Namun, menjaga jarak fisik bukan berarti kita memutus hubungan sosial dengan orang yang kita cintai, dari keluarga kita," kata Kerkhove.

Meski pemerintah sudah menganjurkan untuk melakukan aktivitas di dalam rumah, termasuk belajar, bekerja, dan beribadah, keadaan membuat kita harus keluar rumah sesekali.

Jika harus keluar rumah, berapa jarak aman dengan orang lain untuk melindungi diri dari corona?

Referensi para ahli, jarak aman dua meter

Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk selalu menjaga jarak sekitar satu sampai satu setengah meter dengan orang lain.

Namun menurut spesialis penyakit menular Steven Gordon, MD dari Cleveland Clinic, jarak aman dengan orang lain setidaknya sejauh dua meter.

Sementara itu, WHO menyarankan untuk menjaga jarak dengan orang lain sejauh 1 sampai 3 meter, terlebih jika ada orang yang batuk dan bersin.

"Kanapa? Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan droplet atau tetesan cairan kecil yang keluar dari hidung atau mulut, yang mungkin mengandung virus. Jika Anda terlalu dekat dengan orang yang batuk atau bersin, Anda bisa menghirup droplet itu, termasuk virus corona jika orang tersebut positif Covid-19," tulis WHO dalam keterangannya di situs resmi.

untuk pengunjung yang ingin datang dan masih ingin makan di tempat, Budi menerapkan social distancing dengan cara mempersilakan mereka memesan terlebih dahulu melalui WhatsApp. DOK. GRAB INDONESIA untuk pengunjung yang ingin datang dan masih ingin makan di tempat, Budi menerapkan social distancing dengan cara mempersilakan mereka memesan terlebih dahulu melalui WhatsApp.

Alasan kita perlu menjaga jarak adalah karena virus corona SARS-CoV-2, mikroba yang bertanggung jawab pada terjadinya pandemi Covid-19 dapat menyebar di antara orang-orang yang berdekatan.

Secara teoritis virus itu dapat bertahan selama tiga jam dalam tetesan cairan yang ada di udara, dapat ditularkan melalui permukaan yang terkontaminasi, dan mudah menyebar melalui droplet batuk dan bersin.

AS mengatakan jarak aman dengan orang lain adalah 6 kaki, atau sekitar 1,8 meter. Jarak aman ini dirancang untuk menghalangi metode transmisi atau perpindahan aerosol dan droplet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com