KOMPAS.com - Sebagai upaya antisipasi corona tanpa menghabiskan ketersediaan masker bedah dan N95 untuk tenaga medis, banyak masyarakat yang lantas membuat masker sendiri dari kain.
Hal ini juga menjadi perhatian dr Erlina Burhan, Sp.P(K), M.Sc, pH.D - Dokter spesialis paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.
Berbicara mengenai Protokol Pemakaian Masker di kantor Graha BNPB dan disiarkan Live pada hari ini (1/4/2020), dr Erlina membahas berbagai macam masker, mulai dari masker kain hingga facepiece respirator.
Berikut paparannya:
Baca juga: Masker Saat Wabah Corona, Kenapa Ada Negara yang Pakai dan Tidak?
1. Masker kain
Masker kain boleh digunakan oleh masyarakat yang sehat di tempat umum, tetapi dengan catatan tetap menjaga jarak aman 1-2 meter. Sementara itu, petugas kesehatan tidak disarankan menggunakan masker kain.
Sebab, masker kain tidak bisa memproteksi dari partikel berukuran kecil, hanya partikel besar saja. Untuk partikel berukuran 3 mikron, masker kain hanya mampu memfiltrasi 10-60 persen. Selain itu, masker kain juga memiliki tingkat kebocoran yang tinggi.
"Perlindungan terhadap droplet, ya ada. Tapi tidak ada perlindungan terhadap aerosol atau partikel yang airborne (mengapung di udara)," ujar dr Erlina.
Keuntungannya, masker kain bisa dipakai berulang, tetapi dengan dicuci terlebih dahulu menggunakan deterjen dan air hangat yang bisa mematikan virus, termasuk virus corona.
Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Pahami Cara Pakai Masker yang Benar
2. Masker bedah
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan