Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2020, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini viral mengenai tanaman herbal yang disebut-sebut bisa mencegah bahkan menyembuhkan virus corona. Selain senyawa curcumin yang terdapat pada kunyit dan temulawak, jahe merah diklaim menjadi salah satunya.

Kepala Kelompok Penelitian Center for Drug Discovery and Development Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Masteria Yunovilsa Patra, angkat bicara.

Masteria menjelaskan bahwa jahe merah dengan nama latin Zingiber officinale ver. rubrum memang merupakan salah satu jenis unggul tanaman rimpang jahe yang ada di Indonesia.

Baca juga: Simpang Siur Curcumin pada Jahe dan Kunyit Terkait Corona, Apa Manfaat Sebenarnya?

Jenis ini merupakan varietas unggul karena memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan varietas jahe lainnya. Sehingga jahe merah banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional.

Di tengah merebaknya persebaran virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia saat ini, beredar informasi terkait khasiat jahe merah yang disebut dapat menyembuhkan penderitanya.

“Sampai saat ini belum ada bukti yang melaporkan penggunaan jahe merah sebagai antivirus, khususnya virus corona SARS-CoV-2,” kata Masteria dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Gara-gara Corona, Jahe Merah Ludes di Pasar, Apa Saja Manfaatnya?

Jahe merah memiliki manfaat sebagai immunomodulator, untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

Daya tahan tubuh atau sistem imunitas selalu disebutkan sebagai hal yang paling mendasar dan penting bagi tubuh seseorang dalam melawan semua jenis organisme jahat yang mencoba masuk ke dalam tubuh, salah satunya virus SARS-CoV-2.

Telah disebutkan oleh para ahli dan tenaga medis bahwa pasien yang sembuh dari Covid-19 ini adalah mereka yang memiliki imunitas atau kekebalan tubuh yang baik.

Bumbu masak jahe merah ludes di Pasar Baru, Juanda, Bekasi, Rabu (4/3/2020).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Bumbu masak jahe merah ludes di Pasar Baru, Juanda, Bekasi, Rabu (4/3/2020).

Kandungan gingerol dan shogaol di dalam tanaman jahe merah merupakan senyawa yang bertanggung jawab atas efek immunomodulator.

"Jahe merah juga memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan,” ujarnya.

Baca juga: Klorokuin Bukan untuk Cegah Corona, Efek Sampingnya Sangat Berbahaya

Secara umum, virus corona memiliki gejala peradangan berlebih pada paru-paru. Aktivitas antiinflamasi yang dimiliki oleh jahe merah dapat meredakan gejala tersebut.

“Jahe merah berfungsi untuk membantu meringankan gejala yang ditimbulkan, bukan untuk menyembuhkan atau untuk membunuh virus tersebut,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com