Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Antraks pada Manusia yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Antraks adalah penyakit langka dan berpotensi fatal, yang disebabkan oleh bakteri. Agen penularannya adalah Bacillus anthracis.

Bakteri antraks paling sering ditemukan pada hewan ternak liar dan peliharaan seperti sapi, domba, kambing, kuda, dan rusa. 

Mengutip BetterHealth Channel, bakteri tersebut membentuk spora yang menular untuk jangka waktu lama. Tanah, rambut, kulit, dan bulu adalah tempat yang memungkinkan bagi spora antraks untuk hidup.

Gejala antraks pada manusia

Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis penyakit antraks, yang bergantung pada bagaimana bakteri antraks masuk ke dalam tubuh.

Biasanya, antraks masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, atau sistem pencernaan. Semua jenis antraks dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kematian, jika tidak diobati dengan antibiotik.

Gejala antraks bergantung pada jenis infeksi tersebut. Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah gejala antraks pada manusia.

Gejala antraks pencernaan 

  • Demam dan menggigil
  • Pembengkakan leher atau kelenjar leher
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri saat menelan
  • Suara serak
  • Mual dan muntah, terutama muntah darah
  • Diare atau diare berdarah
  • Sakit kepala
  • Flushing (muka merah) dan mata merah
  • Sakit perut
  • Pingsan
  • Pembengkakan perut (lambung)

Apakah antraks berbahaya?

Menurut CDC, antraks merupakan penyakit menular serius, yang dapat menyebabkan sakit parah pada manusia dan hewan.

Mengutip Mayo Clinic, berikut adalah komplikasi paling serius dari penyakit antraks:

  • Tubuh tidak dapat merespons infeksi secara normal hingga menyebabkan kerusakan pada banyak sistem organ (sepsis).
  • Peradangan selaput dan cairan yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan perdarahan hebat (meningitis hemoragik) dan kematian.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/07/06/123000223/gejala-antraks-pada-manusia-yang-perlu-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke