Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Risiko Berhubungan Seks Saat Menstruasi?

KOMPAS.com - Hubungan seks selama menstruasi perlu menjadi perhatian karena adanya risiko infeksi.

Sebenarnya, selalu ada risiko infeksi saat melakukan hubungan seks oral, anal, vaginal, atau segala bentuk kontak genital kulit-ke-kulit, termasuk selama menstruasi.

Bahkan, tetap ada risiko kehamilan saat berhubungan seks selama menstruasi.

Apa risiko berhubungan seks saat menstruasi?

Dilansir dari Medical News Today, ada dua jenis infeksi yang mungkin terjadi akibat aktivitas seksual, yakni infeksi menular seksual (IMS) dan masalah yang disebabkan oleh perubahan flora normal vagina, seperti infeksi jamur dan vaginosis bakteri.

Infeksi jamur dapat terjadi tanpa melakukan aktivitas seksual, tetapi seseorang memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur karena perubahan hormonal selama menstruasi.

Hubungan seks vagina-penis juga dapat menyebarkan infeksi jamur yang menyebabkan kepala penis meradang. Kondisi ini disebut balanitis.

Adapun infeksi menular seksual yang umum meliputi:

  • Klamidia
  • Kutil kelamin
  • Gonorea
  • Hepatitis B
  • Herpes
  • HIV
  • Virus papiloma manusia (HPV)
  • Moluskum menular
  • Sipilis
  • Trikomoniasis
  • Kudis dan kutu kemaluan

Satu-satunya cara untuk melindungi dari IMS adalah dengan menggunakan pengaman seperti kondom. 

Tindakan perlindungan ini tidak menjamin bahwa seseorang tidak akan tertular infeksi, tetapi dapat mengurangi risiko secara signifikan jika digunakan dengan benar.

Apakah berhubungan seks saat menstruasi bisa hamil?

Dilansir dari Healthline, peluang untuk hamil lebih rendah selama menstruasi, tetapi masih memungkinkan untuk hamil.

Wanita kemungkinan besar hamil selama ovulasi, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi dimulai. 

Namun, panjang siklus setiap wanita berbeda dan panjang siklus juga bisa berubah setiap bulan.

Jika memiliki siklus menstruasi yang pendek, risiko untuk hamil karena berhubungan seks saat menstruasi lebih tinggi.

Pertimbangkan juga bahwa sperma dapat tetap hidup di dalam tubuh hingga tujuh hari. Jadi, jika memiliki siklus 22 hari dan berovulasi segera setelah menstruasi, ada kemungkinan tubuh akan melepaskan sel telur saat sperma masih berada di saluran reproduksi.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/08/151113023/apa-risiko-berhubungan-seks-saat-menstruasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke