Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Cara Mencegah DBD dengan 3M Plus, Apa Saja?

KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah dengue atau DBD masih menjadi masalah kesehatan, dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia.

Oleh sebab itu, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), mengimbau masyarakat untuk mencegah penularannya sedini mungkin.

Seperti diketahui, penularan virus dengue adalah melalui nyamuk Aedes aegypti yang menggigit manusia sehingga membuatnya jatuh sakit.

"Ini (DBD) adalah nyamuk adalah sumbernya, jadi bagaimana kita bisa membersihkan tempat perindukan larva yang lebih penting," ujar Sri dalam temu media memperingati ASEAN Dengue Day (ADD), Rabu (15/6/2022).

"Bagaimana kita memutuskan penularan ini dengan membersihkan tempat perindukan, dan bagaimana kita bisa bersama-sama mengurangi kontak nyamuk ini pada manusia," lanjutnya.

Guna menghindari demam berdarah dengue di tengah masyarakat, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Tiffany Tiara Pakasi, menyebut upaya 3M plus menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan.

"Pencegahan (cara mencegah DBD) yang bisa dilakukan oleh masyarakat (yaitu) pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, yang di mana untuk partisipasi masyarakat itu sudah ada wadah yang disebut dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) atau juru pemantau dan pembasmi jentik melaksanakan PSN 3M plus ini," imbuhnya.

Dikutip dari laman Kemenkes, Kamis (13/6/2019) cara mencegah DBD dengan 3M plus adalah dengan kegiatan menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan benda-benda yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

Berikut 3M plus yang dapat diterapkan untuk mencegah DBD:

1. Menguras penampungan air

Menguras penampungan air merupakan kegiatan membersihkan tempat seperti bak mandi, kendi, drum dan sebagainya.

Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok, untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel.

Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini perlu dilakukan setiap hari untuk mencegah DBD guna memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan.

"Ingat ya nyamuk senangnya pada air yang bersih. Itu ada pada penampungan-penampungan air hujan, jadi kalau hujannya tidak terus-menerus malah bisa tertampung kemudian nyarang lagi. Itu justru yang berbahaya," jelas Prof Sri.

2. Menutup tempat penampungan air

Kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum, dapat menghindari nyamuk berkembang biak.

Menutup dapat diartikan pula sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah, agar tidak membuat lingkungan semakin kotor yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan kembali barang barang bekas

Memanfaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), juga disarankan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Pasalnya, nyamuk tersebut senang hidup di tumpukan barang atau sampah di sekitar rumah.

Sementara poin plus dalam 3M plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, termasuk:

Kasus DBD di Indonesia

Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan.

Maka tak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).

Terlebih, Sri mengungkapkan bahwa Indonesia, menjadi tempat yang sangat nyaman untuk nyamuk lantaran temperaturnya hangat, dan kelembapannya sesuai bagi nyamuk untuk bisa bertelur. Sehingga, tindakan pembersihan sarang nyamuk menjadi hal utama yang harus dilakukan.

Sementara itu, menurut data Kemenkes dari Januari hingga Juni 2022 (pekan ke-22) temuan insidence rate DBD atau jumlah kasus DBD per 100.000 penduduk, tertinggi terjadi di 10 provinsi.

Adapun provinsi dengan kasus DBD tertingi di antaranya:

  1. Bali
  2. Kalimantan Utara
  3. Bangka Belitung
  4. Kalimantan Timur
  5. Nusa Tenggara Timur
  6. DKI Jakarta
  7. Jawa Barat
  8. Sulawesi Utara
  9. Nusa Tenggara Barat
  10. DI Yogyakarta

“Provinsi yang terbanyak melaporkan yaitu Provinsi Lampung, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta,” papar Tiffany.

Dalam periode tersebut, jumlah kumulatif kasus DBD di Indonesia mencapai 45.387 kasus di 449 kabupaten/kota, dan 432 kematian yang dilaporkan 162 kabupaten/kota di 31 provinsi.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/20/173000823/ketahui-cara-mencegah-dbd-dengan-3m-plus-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke