Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos dan Fakta Jerawat Menurut Medis, Salah Satunya akibat Makan Kacang

Mitos yang seringkali didengar mengenai jerawat seperti jerawat harus dipencet agar tuntas, jerawat yang dialami selama masa remaja seharusnya hilang saat dewasa, jerawat disebabkan oleh makanan tertentu seperti kacang, makanan berlemak dan lainnya.

Bahkan penamaan istilah jerawat juga ada beberapa macam diantaranya jerawat batu, jerawat buntet, dan lainnya yang tidak dikenal secara medis.

Namun berdasarkan fakta ilmiahnya, jerawat atau Acne Vulgaris adalah penyakit yang harus ditangani secara serius dan benar sesuai dengan kaidah pengobatan medis, seperti penyakit infeksi pada umumnya.

Berikut ini sejumlah mitos yang masih diyakini banyak orang dan fakta sebenarnya mengenai jerawat menurut dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia.

1. Jerawat dianggap bukan penyakit

Mitos yang beredar dan paling umum diketahui adalah jerawat bagi sebagian orang yang mengalaminya dianggap sebagai suatu kondisi kulit pada fase kehidupan atau sesuatu yang "biasa dan sering terjadi".

Namun menurut Anthony, fakta bahwa jerawat adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, sehingga membutuhkan pengobatan secara medis. 

"Terpenting pemahaman dan mindset pasien (jerawat)  yang benar, tidak menganggap remeh terhadap penyakit jerawat, serta pasien mengerti kemana untuk mendapatkan penanganan yang tepat," ujar Anthony.

2. Jerawat diobati dengan skincare atau facial di salon

Banyak orang menganggap dengan memencet jerawat atau facial di salon kecantikan akan menghilangkan jerawat.

Fakta sebenarnya, jerawat disebabkan oleh gabungan beberapa penyebab, antara lain proses peradangan, produksi kelenjar minyak sebum yang berlebihan, ketidakseimbangan hormonal dan sumbatan kelenjar minyak di kulit. 

Belum terdapat angka prevalensi yang pasti dan akurat untuk Penyakit Jerawat, khususnya untuk Indonesia. 

Tetapi secara rasional, karena salah satu faktor penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran keluar kelenjar sebaseus atau minyak serta produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar ini pada suhu panas, maka sangatlah wajar kasus penyakit jerawat sangat tinggi pada semua orang yang tinggal di daerah tropis, khususnya di Indonesia.


3. Kacang dan makanan berlemak salah satu penyebab jerawat

Mitos yang paling sering kita dengar, yaitu kacang sebagai makanan pemicu munculnya jerawat. 

Anthony menepis hal tersebut, dan faktanya bahwa banyak faktor risiko terjadinya penyakit jerawat, antara lain gaya hidup, suhu udara, kesehatan mental dan tingkat stres.

Selain itu, dalam pengobatan faktor personal hygienis, komitmen dan ketaatan pasien untuk berobat, faktor genetik, kesadaran dan mindset yang benar terhadap penyakit jerawat juga berpengaruh.

“Penyebab jerawat bukanlah disebabkan oleh satu hal saja, tetapi merupakan hasil gabungan dari beberapa penyebab dan faktor risiko termasuk gaya hidup pasien," ujarnya.

4. Beragam penamaan istilah jerawat

Beberapa istilah jerawat yang dikenal di tengah masyarakat, pada dasarnya tidak ada dalam istilah medis. Seperti contohnya jerawat batu, jerawat buntet, dan sebagainya.

Fakta sebenarnya, penyakit jerawat secara medis dapat dinilai dari tingkat keparahannya, yaitu kategori ringan, sedang, dan berat.

Jika dilihat dari segi bentuknya, maka jerawat dapat dikategorikan sebagai jerawat kecil, bernanah serta benjolan yang besar. Dari segi lokasi, jerawat dapat terjadi di wajah, dada, pungung dan lengan. 

"Semakin parah dan luas lokasi jerawat, maka diperlukan pengobatan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahan, mulai dari pemberian resep obat topika atau oles, oral dan tindakan medis yang diperlukan," ujarnya.

5. Jerawat hanya ada di muka

Jerawat selalu diidentikkan kondisinya terjadi di bagian wajah atau muka. Tetapi faktanya, jerawat juga bisa terjadi di banyak tempat seperti lengan, dada, punggung bahkan bokong dan alat kelamin.

"Jadi banyak juga pasien saya yang datang itu masalah jerawatnya bukan cuma di wajah, banyak tempat ya bisa terjadi jerawat ini, dada, bokong, lengan juga bisa," kata dia.


6. Jerawat hanya dialami anak remaja

Tak sedikit orang yang meyakini, jerawat hanya dialami oleh anak remaja, karena mereka sedang mengalami masa pubertas.

Namun, Anthony menegaskan bahwa jerawat bisa dialami oleh siapa saja bukan cuma anak remaja, karena pengaruh hormonal saat masa pubertasnya.

"Jerawat ini juga bisa dialami oleh orang dewasa, bahkan lansia terutama wanita menopause. Bahkan pada bayi juga bisa terjadi jerawat, meski yang dominan memang banyaknya anak remaja, karena pengaruh hormon juga aktivitas mereka yang dekat dengan faktor ekstrenal pemicu jerawat," tuturnya.

7. Dipencet agar cepat tuntas

Mungkin Anda juga pernah mengalami jerawat, dan merasa risih karena adanya jerawat maka Anda pencet-pencet sendiri jerawat itu biar cepat mengecil dan kering.

Akan tetapi, hal ini ternyata bukanlah tindakan yang tepat. Anthony menegaskan, memencet jerawat untuk mengeuarkan isinya bukanlah tindakan yang baik untuk dilakukan.

Hal ini dikarenakan, bakteri pada tangan dan dari jerawat itu bisa sangat mungkin memicu jerawat di sekitar area tersebut. Serta, dengan memaksakan memencet jerawat bisa menjadi flek hitam.

8. Skincare untuk obati jerawat

Seperti kita ketahui, banyak sekali beranggapan bahwa jerawat dapat diobati dengan penggunaan skincare.

Namun faktanya, Anthony menegaskan bahwa skincare bukanlah pengobatan yang baik untuk permasalahan jerawat.

"Skincare itu fungsinya untuk merawat kulit yang sudah normal sehat. Sedangkan, jerawat ini kan penyakit, dan ini butuh skin treatment bukan skincare," jelasnya.

Skincare merupakan produk perawatan atau kosmetik yang dijual bebas tanpa resep untuk kondisi kulit yang tidak bermasalah. 

Sedangkan skin treatment merupakan pengobatan dengan pemberian obat yang memerlukan resep dokter, baik obat oral maupun obat oles, topikal dan tindakan medis spesialistik.

Anthony berkata, pengobatan jerawat yang benar merupakan pengobatan yang terukur kemajuannya. Pengobatan harus diberikan secara bertahap dalam jangka sedang-panjang, bukan dengan pengobatan instan.

Untuk mengobati jerawat, dibutuhkan keterlibatan komitmen, disiplin dan kerjasama pasien dalam mengikuti instruksi agar pengobatan dapat berjalan dengan baik, benar dan tepat. 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/25/160300323/mitos-dan-fakta-jerawat-menurut-medis-salah-satunya-akibat-makan-kacang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke