Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Jelaskan Wabah Zombi dari Sudut Pandang Sains

KOMPAS.com - Film dengan tema zombi selalu menarik perhatian para pencinta horor-thriller.

Bagaimana manusia bertahan hidup dari kejaran zombi hingga kebrutalan para mayat hidup saat memburu manusia menjadi nilai jual tersendiri.

Profesor dan psikiater dari Harvard Medical School, Dr. Steven Schlozman, mencoba menjelaskan fenomena wabah zombi dari sudut pandang sains.

Tentunya, sebagai seorang dokter, hampir tidak mungkin bagi Schlozman untuk menonton film zombi tanpa mendiagnosis masalah neurologis mereka.

Wabah zombi menurut sains 

Dilansir dari Live Science, Schlozman menegaskan terlebih dahulu bahwa zombi adalah makhluk yang tidak nyata.

"Mereka tidak ada. Saya seorang dokter, saya harus memberi tahu kapan Anda harus khawatir dan Anda tidak perlu khawatir tentang zombi," kata Schlozman.

Hal pertama yang disoroti oleh dokter yang menjuluki dirinya sebagai Dr. Zombie ini adalah gaya berjalan zombi yang terseok-seok dan sulit menjaga keseimbangan.

Menurut Schlozman, masalah gaya berjalan tersebut berakar di otak kecil, sebuah wilayah di bagian bawah otak yang bertanggung jawab untuk keterampilan motorik dan koordinasi manusia.

Kemudian, zombi yang merupakan mayat hidup tampak benar-benar tidak tahu dengan apa yang mereka lakukan.

Hal tersebut menunjukkan beberapa kerusakan atau kelainan pada lobus frontal, yang juga mengontrol impulsivitas, kata Schlozman. 

"Anda belum pernah melihat zombi yang ragu-ragu," ucapnya.

Para mayat hidup ini tidak hanya bodoh dan impulsif, tetapi juga terlihat selalu marah, yang bisa menjadi tanda amigdala yang terlalu bersemangat.

Namun, mungkin zombi marah karena mereka tidak cukup makan. Menurut Schlozman, rasa lapar zombi yang luar biasa mungkin merupakan gejala yang paling sulit dijelaskan dari sudut pandang klinis.

"Gagasan tentang kelaparan dan sakit yang tak terpuaskan itu sulit dijelaskan," ujar Schlozman. 

"Ada virus tertentu dan juga lesi tertentu yang dapat memengaruhi wilayah otak, yakni hipotalamus ventromedial, yang memengaruhi rasa kenyang dan itu juga memengaruhi perasaan bahwa Anda sudah cukup makan".

Penyebaran virus zombi

Schlozman mengatakan bahwa gejala menjadi zombi, seperti yang ditampilkan dalam film, tidak mudah menemukan kaitan dengan wabah yang ditakuti oleh para ahli epidemiologi di dunia nyata. 

Tetapi, pola pandemi dapat direpresentasikan dengan cukup rapi pada grafik, apakah itu menyebar perlahan atau cepat, melalui otak yang berceceran atau tetesan udara.

"Setiap penyakit menular yang menyebar memiliki cara matematis tertentu dalam penyebarannya," jelas Schlozman. 

Kata Schlozman, virus yang ditularkan melalui gigitan, seperti virus rabies, sebenarnya tidak cepat menyebar karena dapat diisolasi.

Sementara itu, penyebaran virus yang ditularkan melalui udara, seperti influenza, dapat menyebar dengan cepat di suatu wilayah.

"Semua pandemi yang kita alami di Bumi biasanya menyebar di udara," ungkap Schlozman. 

"Jadi harus ada serangga yang menyebarkan virusnya, tetapi kami tahu serangga udara tidak membuat Anda menjadi zombi".

Jika melihat cara virus zombi menyebar seperti di film, itu mungkin harus dipicu oleh beberapa patogen buatan manusia yang jahat.

Zombi di dunia nyata

Dilansir dari Scientific American, di hutan Brasil, pada ketinggian hanya sekitar 25 cm dari tanah, semut carpenter dapat ditemukan dengan rahang terkunci secara permanen di atas daun, membeku dalam gerakan tanpa akhir, sementara tangkai alien tumbuh di kepala mereka. 

Semut ini adalah korban dari jamur ophiocordyceps unilateralis yang juga dikenal sebagai jamur semut zombi. 

Jamur tersebut memasuki aliran darah semut sebagai sel tunggal, tetapi sel-sel itu segera menyalin dirinya sendiri dan, yang terpenting, membangun koneksi sehingga sel-sel individu dapat berbagi nutrisi. 

Hubungan ini membedakan jamur ophiocordyceps dari jamur lain yang hanya membunuh inangnya dan akhirnya membentuk jaringan yang membungkus otot semut.

Saat jaringan jamur tumbuh, tubuh semut menyerah pada kendali jamur. 

Menariknya, jaringan ini tampaknya tidak mencapai otak semut. Ahli entomologi tidak yakin apakah jamur melepaskan bahan kimia yang memengaruhi otak semut dari jauh atau membiarkan otak semut sendirian untuk menyaksikan sisa pengambilalihan tubuhnya tetapi memotong kontrol otot dan kemampuan otak untuk menghentikannya. 

Saat terinfeksi jamur zombi, semut terpaksa meninggalkan koloninya dan memanjat tanaman terdekat ke ketinggian di atas lantai hutan dengan kelembaban dan suhu optimal bagi jamur untuk berkembang. 

Semut kemudian dipaksa menggigit daun untuk mempertahankan posisinya dan tidak pernah bergerak lagi.

Dengan inangnya dalam posisi sempurna, jamur membentuk tangkai yang menembus kepala semut dan menghasilkan spora yang kemudian menghujani semut lain di bawahnya untuk mendapatkan lebih banyak korban. 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/01/203200323/ilmuwan-jelaskan-wabah-zombi-dari-sudut-pandang-sains

Terkini Lainnya

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Fenomena
5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke