Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aksi Perayaan Kemenangan Persija, Epidemiolog Sebut Aparat Keamanan Lengah

Ia menduga hal ini terjadi karena kelengahan aparat keamanan, karena seharusnya aktivitas sebesar ini bisa diprediksi sejak awal.

“Kok bisa terjadi seperti ini? Bukankah aktifitas semassif ini selalu ada tanda-tanda awalnya? Tapi sepertinya ada pembiaran di awal,” kata Windhu kepada Kompas.com, Selasa (27/4/2021).

Lebih lanjut Windhu menegaskan, kerumunan perayaan kemenangan Persija itu sangat berisiko menyebabkan terjadinya penularan di antara orang-orang tersebut, dan sudah pasti akan meningkatkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, hal seperti ini bisa terjadi karena rendahnya persepsi risiko di masyarakat tentang keberadaan dan bahaya Covid-19.

Rendahnya persepsi risiko di masyarakat, dikatakan windhu bisa disebabkan karena pengetahuan yang buruk tentang Covid-19. Salah satunya, karena informasi-informasi yang benar kalah bersaing dengan hoaks dan berbagai teori konspirasi yang ngawur.

Selain itu, kemungkinan juga karena pemerintah pusat dan daerah sudah banyak merelaksasi kebijakan aktifitas non esensial. Sehingga, masyarakay mengira keadaan pandemic Covid-19 sudah membaik.

“Awalnya masyarakat percaya tentang Covid-19 dan bahayanya, tapi karena kebijakan-kebijakan pemerintah yang paradoksal, masyarakat menganggap Covid-19 sudah tidak berbahaya, bahkan sudah tidak ada,” jelasnya.

Sebab itu Windhu sangat berharap, pemerintah terus melakukan komunikasi publik dengan menggunakan metode dan substansi yang tepat, berbasis bukti dan pengalaman yang terjadi di Indonesia atau Negara lain.

“Selain itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang sejalan dengan prinsip pemutusan rantai penularan secara konsisten dan tidak paradoksal, serta tidak kontradiktif antar sektor,” pungkasnya.

Aksi Perayaan Kemenangan Persija

Sebelumnya pada Minggu malam (25/4/2021), The Jakmania merayakan keberhasilan Persija menjadi juara usai mengalahkan Persib Bandung di final turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

Seperti telah diberitakan Kompas.com, mayoritas suporter datang menggunakan sepeda motor sambil membunyikan klakson bersaut-sautan.

Banyak juga yang berjalan kaki membawa dan mengenakan atribut Persija seperti spanduk dan bendera. Sementara sebagian lainnya datang dengan menumpang truk.

Tak cuma ramai bernyanyi, para suporter Persija melakukan berbagai aksi selama merayakan kemenangan tim kesayangan.

Mereka juga tampak menyalakan flare dan petasan. Bahkan, beberapa fans Persija terlihat menceburkan diri ke kolam di Bundaran HI.

Di tengah riuhnya keramaian tersebut, polisi tampak membubarkan massa pendukung klub Persija Jakarta, The Jakmania, yang berkerumun di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Akibat kerumunan tersebut, arus lalu lintas di sekitar Bundaran HI tepatnya di Jalan Sudirman-Thamrin tampak macet. Kemacetan tersebut bahkan berlangsung hingga tengah malam.

Polisi selidiki kerumunan perayaan kemenangan Persija

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki penyebab kerumunan The Jakmania.

Dia menegaskan, polisi tidak menerima pemberitahuan terkait kegiatan perayaan kemenangan Persija sebelumnya.

“Iya, ini memang tidak ada pemberitahuan kepada pihak kami maupun juga kepada kepolisian yang terdekat sama sekali,” kata Marsudianto kepada wartawan, Senin.

"Iya itu yang lagi kami lakukan penyelidikan, apakah memang ada pihak-pihak yang sengaja mengajak suporter Jakmania untuk bergabung, berkumpul di Bundaran HI ini,” lanjutnya.

Karena itu, dia akan memanggil pengurus Persija untuk dimintai keterangan.

“Nanti pengurusnya juga akan kami periksa, kami ambil keterangan sebagai saksi dulu,” ujar Marsudianto.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/27/201624323/aksi-perayaan-kemenangan-persija-epidemiolog-sebut-aparat-keamanan-lengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke