KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia agar waspada terhadap siklon tropis Surigae yang dapat berkembang menjadi badai topan.
Siklon tropis Surigae adalah hasil perkembangan bibit siklon tropis di utara Papua, yang bernama bibit siklon tropis 94 W.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa, siklon tersebut bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.
Penamaan siklon atau badai tropis Surigae ini dilakukan oleh Japan Meteorogical Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.
"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8-20 knot," kata Dwikorita.
Kepada masyarakat, Dwikorita mengimbau untuk waspada dan tetap berhati-hati terhadap dampak siklon tropis Surigae dengan potensi angin kencang, hujan lebat, dan dampak lanjutannya seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Potensi dampak siklon tropis Surigae
Berikut beberapa dampak cuaca yang bisa terjadi akibat perkembangan siklon tropis Surigae.
1. Badai Topan
Dwikorita menerangkan, siklon tropis Surigae atau badai tropis ini diprakirakan akan berkembang menjadi Badai Tropis Kuat (STS) dan bahkan Typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021.
2. Angin kencang
Menambahkan hal tersebut, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, akan ada sejumlah wilayah Indonesia yang terdampak dari potensi perkembangan siklon tropis yang satu ini.
Guswanto menyebutkan, siklon ini akan mengakibatkan kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya.
Di mana kecepatan angin ini diprakirakan akan terus meningkat secara bertahap hingga puncaknya pada 18 April 2021.
3. Hujan
Begitu juga dengan hujan yang akan mengguyur dengan intensitas ringan hingga sedang dan berpotensi hujan lebat untuk sepekan ke depan sebagai akibat dampak tidak langsung wilayah yg berdekatan dengan posisi siklon tropis.
4. Gelombang tinggi
"Sedangkan tinggi gelombang laut akan mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 18 April 2021," ujar Guswanto.
Gelombang ini bahkan dapat mencapai kategori sangat tinggi 4,0 hingga 6,0 meter di wilayah Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara.
Guswanto menuturkan pula, saat ini BMKG (TCWC Jakarta) terus memantau perkembangan Siklon Tropis Surigae tersebut.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/14/150200823/bmkg--awas-siklon-tropis-surigae-bisa-berkembang-jadi-badai-topan