Setelah Malang, Gempa M 6,0 Guncang Laut Sulut Tak Berpotensi Tsunami

KOMPAS.com- Setelah Malang, gempa bumi tektonik M 6,0 juga mengguncang Laut Sulawesi Utara (Sulut) sore ini, pukul 16.30 WIB, Sabtu (10/4/2021). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setelah informasi pendahuluan M 6,0 gempa bumi yang terjadi memiliki parameter update M 6,1.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,22 LU dan 124,72 BT.

Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 109 km arah Barat Laut Kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada kedalaman 301 km. 

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas subduksi," kata Bambang.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault. 

Kendati gempa tersebut berlokasi di laut, tetapi hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Namun, getaran guncangan gempa bumi ini dirasakan di beberapa wilayah dengan skala intensitas bervariasi.

Seperti di daerah Talaud, guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Sedangkan, getaran guncangan gempa di wilayah Sanana, Tobelo, Ternate dan Kao terasa dengan skala intensitas II-III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan truk berlalu.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi (di Laut Sulut) tersebut," ucap dia.