Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Sepelekan Bisul, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Bisul bisa menjadi sangat menganggu karena rasa perih dan nyeri yang kadang tak terhankan.

Meskipun kebanyakan bisul dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi dalam beberapa kasus, bisul dapat menyebabkan kondisi medis yang lebih rumit dan berbahaya. 

Bisul atau furunkel adalah infeksi bakteri pada folikel rambut yang juga mengenai jaringan di sekitarnya.

Folikel rambut yang terinfeksi bisa berada di bagian tubuh mana pun, tidak hanya kulit kepala, tapi bisa juga di punggung, jidat, hingga bokong.

Ketika folikel rambut terinfeksi, akan menyebabkan peradangan yang akhirnya menyebabkan bisul.

Bisul terlihat seperti benjolan merah pada kulit yang berfokus pada folikel rambut. Jika pecah, keluar cairan keruh atau nanah.

Dilansir Healthline, Kamis (19/9/2019) pada awalnya, bisul hanya terlihat sebagai benjolan yang tampak jinak di kulit, seperti jerawat. Namun, saat infeksinya memburuk, bisul bisa menjadi keras dan menyakitkan.

Bisul mengandung nanah sebagai hasil dari upaya tubuh Anda untuk melawan infeksi.

Tekanan dapat terbentuk, yang dapat menyebabkan furunkel pecah dan melepaskan cairannya.

Jika bisul tersebut pecah, akan terasa sangat sakit namun kemungkinan besar akan membaik setelah bisul menghilang.

Menurut Mayo Clinic, bisul awalnya kecil tetapi ukurannya bisa bertambah hingga lebih dari 2 inci. Kulit di sekitar folikel rambut yang terinfeksi bisa menjadi merah dan menjadi bengkak.

Perkembangan beberapa bisul yang terhubung di area umum yang sama di tubuh Anda disebut karbunkel. Karbunkel akan menghasilkan gejala-gejala seperti demam dan menggigil. 

Maka dari itu, tak jarang jika Anda memiliki bisul yang cukup meradang Anda akan merasakan gejala-gejala seperti demam dan meriang.


Penyebab bisul

Bisul biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Maka dari itu bisul juga bisa disebut infeksi staph. S. aureus.

S. aureus dapat menyebabkan infeksi dalam situasi di mana terdapat luka pada kulit, seperti luka atau goresan. Begitu bakteri menyerang, sistem kekebalan Anda mencoba melawannya.

Bisul sebenarnya adalah hasil dari sel darah putih Anda yang bekerja untuk membasmi bakteri.

Anda akan lebih mudah mengalami bisul jika sistem kekebalan terganggu atau jika Anda memiliki kondisi medis yang memperlambat penyembuhan luka.

Diabetes dan eksim adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan rasa gatal dan kekeringan ekstrem. Ini adalah dua contoh penyakit kronis yang meningkatkan risiko terkena bisul.

Risiko Anda juga dapat meningkat jika Anda melakukan kontak pribadi yang dekat dengan seseorang yang sudah mengalami infeksi Staph.

Cara mengatasi bisul

Kebanyakan kasus bisul, tidak memerlukan dokter dalam proses penyebuhannya kecuali bisul tak kunjung mengecil dan bertambah besar, tidak pecah, atau sangat nyeri selama lebih dari 2 minggu. 

Perawatan untuk bisul yang membandel biasanya dapat dilakukan dengan memberikan kompres hangat pada area bisul, karena hal ini dipercaya dapat membantu mempercepat penguraian bisul.

Terus kompres hangat disekitar bisul untuk menyembuhkan dan meredakan nyeri setelah bisul pecah.

Cuci tangan Anda juga di tempat bisul dengan sabun antibakteri untuk menghindari penyebaran bakteri staph ke area lain di tubuh Anda.

Hubungi dokter Anda jika bisul terus membesar atau jika Anda mengalami nyeri hebat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Jangan mencoba memecahkan sendiri dengan meremas, menusuk, atau memotong bisul. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi yang lebih dalam dan mengakibatkan keparahan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/06/130000223/jangan-sepelekan-bisul-kenali-penyebab-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke