Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Ciptakan Penangkal Virus untuk Kurangi Infeksi di Rumah Sakit

KOMPAS.com- Ilmuwan di Queensland University of Technology (QUT) akan menguji perawatan logam baru 'etsa basah' yang diaplikasikan pada permukaan benda seperti troli, tempat tidur dan peralatan rumah sakit untuk menangkal infeksi virus.

Spesialis perangkat medis QUT, Profesor Prasad Yarlagadda mengatakan studi ini dilakukan bekerja sama dengan Profesor Kristen Spann, yang meneliti struktur nano pada permukaan logam yang dapat menonaktifkan virus dan bakteri dalam beberapa jam.

Dilansir dari ABC, Kamis (4/2/2021), studi ini tentang penangkal virus ini telah dipublikasikan tahun lalu dan penelitian lebih lanjut selama pandemi ini difokuskan pada teknik etsa basah.

Studi ini diupayakan untuk mengatasi dan mengurangi tingkat infeksi SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, yakni sebagai penangkal virus corona.

Proses etsa basah tersebut diuji pada logam campuran alumunium dengan menggunakan larutan etsa yang kuat untuk membuat permukaan logam atau logam campuran menjadi kasar.

Selanjutnya, proses ini akan menciptakan struktur nano yang tidak dapat dirasakan, tetapi dapat mematikan banyak virus dan bakteri.

Profesor Yarlagadda mengatakan permukaan berstruktur nano juga merupakan solusi alami. Bahkan, akan sangat berguna saat diaplikasikan di ruang publik dengan banyak orang, seperti rumah sakit, bandara dan transportasi umum.

Dengan menemukan cara alami untuk menangkal virus sangatlah penting, mengingat semakin meningkatkan bakteri yang kebal antibiotik.

Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk bisa mencegah dan menangkal pandemi di masa depan.

"Kami juga berharap akan mendapatkan pemahaman mendasar tentang bagaimana permukaan logam ini menonaktifkan virus," kata Profesor Yarlagadda.

Etsa basah adalah teknik sederhana, kata Profesor Yarlagadda, yang membuat permukaan logam menjadi kasar dengan tingkat kekasaran berskala nano yang tidak dapat dirasakan orang, tetapi dapat membunuh berbagai virus dan bakteri.

"Kami telah menguji sifat mekanik nano dari permukaan terukir dan menemukan bahwa nanopilar dapat menahan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang diterapkan oleh tangan," jelas dia.

Profesor Yarlagadda menambahkan karena proses pelapisan permukaan logam ini melibatkan larutan yang sangat kuat, maka permukaan etsa harus dipasang sebagai produk akhir daripada diolah secara in-situ.

Dia mencatat bahwa para peneliti masih belum memiliki pemahaman penuh tentang cara kerja permukaan logam berstruktur nano tersebut.

Menguji permukaan logam berstruktur nano di rumah sakit adalah langkah selanjutnya untuk menilai keefektifannya.

Dokter dan Profesor di Metro North Hospital and Health Service, Michael Schuetz mengatakan permukaan dapat membantu mengurangi pekerjaan pembersihan rumah sakit yang padat karya dan mengurangi risiko penularan infeksi dari tombol angkat, troli, dan peralatan berisiko tinggi lainnya.

"Saya pikir kami cukup bersemangat. Ini bisa menjadi sesuatu yang sangat inovatif dan sangat baru," katanya.

Apabila pengujian penangkal virus tersebut menunjukkan penurunan infeksi, Profesor Schuetz mengatakan dalam jangka panjang itu bisa diterapkan ke semua peralatan rumah sakit dan mungkin ke peralatan medis.

"Dimulai dengan permukaan luar, troli dan pagar. Jelas ini juga bisa menjadi sesuatu di kemudian hari untuk perangkat medis yang masuk ke dalam tubuh. Tapi itu adalah proses pengaturan yang berbeda," kata dia.

Bentuk lain dari teknologi yang dikembangkan oleh tim QUT dapat digunakan pada titanium yang digunakan dalam implan dan peralatan bedah.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/04/182600623/ilmuwan-ciptakan-penangkal-virus-untuk-kurangi-infeksi-di-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke