Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kaus Kaki Berumur 1.700 Tahun Jadi Bukti Tren Fashion Mesir Kuno

KOMPAS.com - Pada 1913-1914 arkeolog melakukan penggalian di kota Antinooupolis di Mesir.

Salah satu temuan dari penggalian yang dipimpin oleh arkeolog Inggris John de Monins Johnson itu adalah kaus kaki kuno.

Namun penemuan itu tak banyak mengungkap soal kaus kaki itu. Temuan tersebut pun menjadi koleksi British Museum di London dan seakan terlupakan.

Tapi kini sebuah peneliti baru nampaknya berhasil mengungkap rahasia kaus kaki itu.

Seperti dikutip dari Smithsonian, Senin (7/12/2020) sekelompok peneliti museum yang ingin memahami pembuatan pakaian Mesir kuno dan praktik perdagangan memutuskan untuk menganalisi pewarna di kaus kaki.

Tim peneliti ini menggunakan pencintraan multispektral yang hanya perlu memindai permukaan artefak untuk menguji pigmen.

Melalui pencintraan itu pula warna tertentu yang telah terdegradasi hingga tak terlihat dengan mata telanjang dapat terdeteksi.

Hasilnya peneliti menemukan, jika kaus kaki terdiri dari tujuh warna benang wol yang dijalin bersama dalam pola bergaris yang cermat.

Menurut Joanne Dyer, penulis utama studi yang telah dipublikasikan di Plos One ini, orang Mesir kuno juga hanya menggunakan tiga pewarna nabati alami untuk membuat kaus kaki.

Hasil analisis juga mengungkap jika orang Mesir melakukan pencampuran warna untuk menghasilkan corak hijau, ungu, dan oranye. Beberapa benang dengan warna berbeda juga dipintal bersama.


Kerumitan seperti itu cukup mengesankan mengingat kaus kaki kuno itu berukuran kecil dan rapuh, kemungkinan dipakai di kaki kiri anak.

Lebih lanjut, kaus kaki menawarkan wawasan mengenai apa yang sedang populer di kalangan fashion remaja sekitar 1700 tahun yang lalu.

Selain itu juga memberikan wawasan mengenai zaman kuno akhir Mesir yang kaya dengan sejarah.

Selama waktu itu, Mesir mengalami pergolakan besar yang berakhir dengan penaklukan Muslim di wilayah tersebut pada 641 M.

“Peristiwa ini memengaruhi ekonomi, perdagangan, akses ke material, yang semuanya tercermin dalam susunan teknis dari apa yang dikenakan orang dan bagaimana mereka membuat benda-benda ini,” papar Dyer.

Untuk membuat kaus kaki mereka, orang Mesir kuno menggunakan teknik putaran jarum tunggal, yang sering disebut sebagai nålbindning.

Dengan menggunakan teknik ini, orang mesir dapat memisahkan jempol kaki dan empat jari kaki lainnya di kaus kaki yang mungkin saja menjadi tren kaus kaki pada saat itu.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/08/110500023/kaus-kaki-berumur-1.700-tahun-jadi-bukti-tren-fashion-mesir-kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke