Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr M Subhan SD
Direktur PolEtik Strategic

Direktur PolEtik Strategic | Founder Mataangindonesia Social Initiative | msubhansd.com | mataanginsaguling.com

Zulqarnain, Alexander, dan Koresh

Kompas.com - 28/04/2021, 16:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA awal kenabian, orang Quraisy menguji Nabi Muhammad SAW. Orang Quraisy bertanya pada rabi Yahudi di Madinah.

Maklum, orang Yahudi dianggap punya pengetahuan tentang kenabian. Rabi Yahudi pun menitipkan “soal-soal ujian” untuk ditanyakan kepada Muhammad.

Jika bisa menjawab, berarti kenabiannya benar. Ada tiga pertanyaan. Salah satunya siapa sosok seseorang yang berkeliling ke timur dan ke barat?

Nabi berpikir keras. Tetapi baru 15 hari kemudian turun wahyu, jawaban atas pertanyaan itu, “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, ‘Akan kubacakan kepadamu kisahnya. Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu. Maka dia pun menempuh suatu jalan.” (QS. Al-Kahfi: 83-84).

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Kisah Musa, Antara Iman dan Ilmu

Zulqarnain seorang pemimpin (raja) yang melakukan ekspedisi ke barat dan timur, yang merupakan wilayah kekuasaannya. Zulqarnain adalah “pemilik dua tanduk” (Zul berarti pemilik dan Qarnain berarti dua tanduk, the man with the two horns).

Bisa dibayangkan helm bertanduk khas prajurit masa kuno. Tetapi, dua tanduk itu juga diasosiasikan dengan dua wilayah: barat dan timur.

Ada dugaan Zulqarnain adalah Alexander Agung, Raja Makedonia-Yunani (336-323 SM). Wilayahnya dari barat (Eropa) hingga timur (India).

Ada Hikayat Iskandar (The Alexander Romance) tersebar di berbagai penjuru dunia. Di tanah Melayu, namanya menjadi Iskandar Zulqarnain.

Tetapi penggambaran sosok Zulqarnain dinilai banyak tak cocok dengan Alexander (Iskandar). Alexander digambarkan raja yang keras, walaupun konon ia memperlakukan baik keluarga musuhnya saat istri Raja Darius III, Ratu Sisygambis, dan keluarganya menyerah.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Jangan Suka Mempersulit

Tetapi tetap saja dianggap tidak cocok karena bukan masuk kategori pemimpin beriman, meskipun berpaham monoteisme sebagaimana gurunya, Aristoteles.

Alexander tidak tercatat membuat bangunan tembok tinggi, seperti dilakukan Zulqarnain untuk menahan Yakjuj dan Makjuj, suku perusak akhir zaman.

Ada raja lain yang dianggap lebih mirip yakni Raja Persia Koresh Agung atau Cyrus the Great (590-529 SM). Wilayah kekuasaannya juga luas.

Terbentang dari barat (posisi matahari terbenam) di Makedonia dan Turki hingga di wilayah timur di perbatasan Mongolia (posisi matahari terbit). Ia digambarkan sosok yang baik.

Ketika menaklukkan kerajaan Lydia (Turki) pada 547 SM, rajanya ditawan dan dirawat baik-baik. Saat menaklukan Neo-Babilonia tahun 539 SM, Koresh malah disambut di pintu gerbang kota Babel.

Dia bisa beradaptasi dan menghormati tradisi wilayah yang dikuasainya. Ia tercatat sebagai pembebas Bani Israil (orang Yahudi) yang ditawan Raja Neo-Babilonia Nebukadnezar II (Bukhtanasar) saat menaklukkan Yerusalem.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Senyum Waroy dan Asa di Jemari Presiden Jokowi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com