Tren Bergeser, Masyarakat Mulai Pilih Tenor KPR Lebih Pendek

KOMPAS.com - Terjadinya beberapa kali penyesuaian suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sepanjang tahun 2023 membuat sejumlah pembeli rumah melakukan strategi baru.

Berdasarkan riset Pinhome berjudul Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024, kenaikan suku bunga sepanjang 2023 telah menggeser permintaan KPR ke tenor cicilan lebih pendek, dan bunga tetap lebih panjang.

Sepanjang tahun 2023, sebanyak 25 persen dari total permintaan baik pada program KPR dan KPR Take Over bergeser dari permintaan tenor cicilan 16-20 tahun ke tenor cicilan 11-15 tahun.

Sehingga, permintaan KPR yang paling populer bergeser dari cicilan 16-20 tahun menjadi 11-15 tahun.

Baca juga: Dipimpin Tangsel, Permintaan Rumah Baru di Jabodetabek Tumbuh Pesat

Sejak Maret 2023, pasca kenaikan suku bunga oleh The Fed pada Februari 2023, dalam program KPR Take Over, terjadi lonjakan permintaan ke tenor bunga tetap 5-8 tahun sebesar 28 persen yang merupakan pergeseran permintaan dari tenor bunga tetap yang lebih pendek.

Kemudian pada Juli 2023, jumlah permintaan KPR Take Over meningkat dua kali lipat.

Hal ini juga disertai dengan peningkatan permintaan terhadap tenor 10 tahun bunga tetap dalam program KPR Take Over, khususnya setelah kenaikan suku bunga oleh The Fed pada akhir Juli.

Pada tahun 2023, tingkat suku bunga tetap untuk transaksi KPR di pasar primer dan sekunder di platform Pinhome berkisar antara 4,00 persen hingga 5,75 persen.

Sementara suku bunga tetap dari KPR Take Over sedikit lebih tinggi, yaitu antara 4,50 persen hingga 6,25 persen untuk tenor 3 tahun.