JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit kepemilikan rumah (KPR) masih menjadi skema pembiayaan favorit masyarakat di Jabodetabek untuk membeli rumah.
Hal ini merujuk pada Laporan Kondisi Pasar Properti di Jabodetabek pada semester II-2023 yang dirilis oleh Cushman & Wakefield Indonesia.
Analyst Strategic Consulting Cushman & Wakefield Jakarta Rani Haryatininingrum mengungkapkan, dari semua transaksi pembelian rumah pada semester II-2023, 73 persen diantaranya menggunakan KPR.
“KPR tetap menjadi metode pembayaran favorit pada paruh kedua tahun 2023, mencakup 73 persen dari transaksi,” ungkapnya.
Baca juga: KPR Tetap Moncer di Tengah Kinerja Properti yang Tumbuh Terbatas
Setelah KPR, metode pembelian berikutnya yang menjadi pilihan pembeli adalah pembayaran angsuran tunai sebesar (18 persen) dan pembayaran tunai keras (10 persen).
Sepanjang tahun 2023, suku bunga KPR utama yang ditawarkan oleh bank-bank relatif stabil dan tak ada perubahan berarti.
Bahkan banyak bank telah melonggarkan regulasi KPR mereka sehingga bisa menjangkau lebih banyak pembeli rumah.
Baca juga: Simak, Plus Minus KPR Flat 35 Tahun
Tak hanya itu, opsi pembayaran rumah selain KPR juga gencar disosialisasikan sehingga konsumen memiliki lebih banyak opsi pembayaran.
“Para pengembang secara proaktif memperkenalkan opsi pembayaran yang kompetitif seperti program angsuran uang muka dan KPR ekspress,” tambah Rani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.