Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPR Tetap Moncer di Tengah Kinerja Properti yang Tumbuh Terbatas

Kompas.com - 31/01/2024, 10:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - The Indonesia Economic Intelligence (IEI) melihat kinerja sektor properti di Indonesia relatif tak terpengaruh dengan kinerja sektor properti global yang kurang baik.

Hal itu salah satunya disebabkan pasar properti Indonesia yang belum terkoneksi dengan pasar properti global. 

Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip mengatakan, pasar properti di Indonesia relatif masih 'tradisional' dengan belum melibatkan instrumen keuangan yang global wide.

Seperti misalnya, pasar properti di Indonesia belum memanfaatkan instrumen real estate investment trusts (REITs) yang dapat diperdagangkan di pasar global.

"Relasi korporasi properti di Indonesia dengan korporasi offshore juga masih terbatas, sehingga krisis keuangan korporasi properti di luar negeri sejauh ini tidak berdampak bagi korporasi properti di Indonesia," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu (31/01/2024).

Namun demikian, menurut Sunarsip, kinerja sektor properti Indonesia selama tahun 2023 belum terlalu kuat. Hal tersebut terlihat dari kinerja pertumbuhan sektor ekonomi yang terkait dengan sektor properti, seperti sektor konstruksi dan real estate.

Termasuk pula, bila dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sisi pengeluaran, di mana konsumsi rumah tangga untuk perumahan serta investasi bangunan masih mengalami pertumbuhan terbatas selama 2023.

"Kinerja sektor properti yang masih relatif terbatas tersebut juga tercermin dari pertumbuhan harga riil yang terbatas pada properti residensial maupun properti komersial," imbuhnya.

Baca juga: Tahun Ini, Kinerja Properti Global Diramal Masih Diwarnai Ketidakpastian

Meskipun demikian, Sunarsip melihat di tengah keterbatasan kinerja properti selama 2023, terdapat segmen properti tertentu mengalami kinerja pertumbuhan yang mengesankan.

Kinerja yang mengesankan itu tercermin dari penyaluran kredit properti. Terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tapak, baik tipe kecil (sampai dengan 21 m2), tipe menengah (22 m2-70 m2), dan tipe besar (lebih dari 70 m2).

Bahkan, KPR rumah tapak tipe kecil mengalami pertumbuhan tertinggi, sebesar 48,47 persen (yoy) pada November 2023, setelah pada tahun sebelumnya mengalami kontraksi.

"Diperkirakan, pertumbuhan yang tinggi pada KPR tapak tipe kecil yakni ditopang oleh pertumbuhan dari KPR bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," tuturnya.

Sementara itu, relatif tingginya pertumbuhan KPR rumah tapak tipe menengah dan besar juga diikuti tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang relatif rendah.

"Hal tersebut menandakan bahwa demand terhadap rumah pada kedua tipe tersebut relatif tinggi yang ditopang oleh repayment capacity dari end-user yang membaik," pungkas Sunarsip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com