Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Bendungan Cibeet Paket III, Waskita Gunakan BIM agar Efisien

Kompas.com - 13/03/2024, 19:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam membangun Bendungan Cibeet Paket III, PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM).

Menurut Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita, BIM dapat membuat pekerjaan sangat efisien.

"Sehingga, pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat dan pastinya dengan hasil kualitas yang baik," kata Ermy dikutip dari siaran persnya, Rabu (13/3/2024).

Selain itu, Waskita juga memberdayakan pekerja lokal di setiap proyek yang dikerjakan. Ini juga menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar.

Baca juga: Bongkar Waterpark Dwisari, Basuki: Sempadan Sungai Cibeet Harus Dipertahankan

"Dengan pengalaman yang Waskita miliki, perseroan berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi Health, Safety, Environment (HSE) yang tinggi," tambah dia.

Untuk diketahui, Waskita meraih nilai kontrak paket pekerjaan senilai Rp 1,5 triliun dalam pembangunan Bendungan Cibeet Paket III.

Bendungan Cibeet nantinya dapat dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian dengan lahan seluas 1.037 hektar di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang serta sebagai pembangkit tenaga listrik dengan daya sebesar 0,25 megawatt (MW).

Pembangunan Bendungan Cibeet dikerjakan selama 1.860 hari, dimulai September 2023 dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2028.

Sementara itu, untuk lingkup pekerjaan Waskita meliputi persiapan, jalan, bendungan utama, bangunan pelimpah, pengambilan pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal, penyelenggaraan Sistem Manajemen Konstruksi (SMKK), area genangan, serta relokasi.

Pembangunan yang didanai menggunakan dana Anggara Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini nantinya diharapkan sebagai reduksi banjir pada hilir Sungai Citarum dengan kapasitas 300,33 meter kubik per detik.

Selain itu, juga sebagai pasokan air baku sebesar 3,77 meter kubik per detik untuk beberapa kabupaten dan daerah industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com