Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bendungan Lolak Catat Nol Kecelakaan Kerja

Kompas.com - 27/02/2024, 09:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara berhasil mencapai zero accident.

"Pembangunan bendungan yang baik tidak hanya dilihat dari hasil output yang baik, dari segi mutu dan kualitas, namun juga dapat zero accident," ungkap General Manager Divisi Engineering I PT Indra Karya (Persero) Yuli Astuti, dikutip dari keterangan resmi.

Pasalnya, pembangunan Bendungan Lolak tidak hanya memprioritaskan mutu dan kualitas, namun juga memerhatikan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Sementara Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora menyatakan, pembangunan Bendungan Lolak merupakan salah satu komitmen Indra Karya untuk menjaga pengelolaan sumber daya air dan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

Dengan memanfaatkan dan mengelola sumber daya air secara bijaksana, pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Sebagai perseroan yang bergerak di bidang konsultan konstruksi salah satunya sumber daya air, Indra Karya berkomitmen untuk memberikan kontribusinya kepada proyek-proyek pengelolaan dan penguatan sumber daya air," jelas Gok Ari.

Baca juga: Sedang Dibangun, Ini Manfaat Bendungan Pertama di Sulbar

Bendungan Lolak merupakan bendungan multifungsi yang dibangun sejak tahun 2015 yang pembangunannya terbagi menjadi dua paket, yakni PT PP (Persero) Tbk-Ashfri Putralora (KSO) dan konsultan konstruksi PT Indra Karya (Persero)-PT Mettana Engineering Consulta-PT Barunadri Engineering Consultant (KSO).

Bendungan ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (23/02/2024).

Kepala Negara menyampaikan bahwa pembangunan bendungan dengan kapasitas tampung 16 juta meter kubik tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,02 triliun.

"Tetapi apapun, ini ke depan akan sangat bermanfaat bagi Provinsi Sulawesi Utara, baik untuk pengairan sawah, tadi saya sampaikan 2.200 hektar yang bisa terairi," ujarnya, dikutip dari tayangan kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Selain mengairi persawahan, bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 ini juga bisa menjadi sumber air baku bagi masyarakat dengan kapasitas 500 liter per detik.

"Untuk air baku nanti untuk penduduk Bolaang Mongondow dan juga mungkin bisa ditarik ke Manado kalau memang ada kekurangan di sana," imbuhnya.

Jokowi pun berharap keberadaan Bendungan Lolak bisa meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Bolaang Mongondow dan juga berdampak positif bagi wilayah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com