JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang dunia properti dan konstruksi hanya milik para lelaki? Stigma maskulin cenderung patriarkis itu tak berlaku bagi Purinusa Jayakusuma Group.
Pengembang properti yang telah menorehkan prestasi melalui pembangunan lebih dari 20.000 unit rumah di kawasan Jadebotabek ini, ternyata dirintis oleh perempuan.
Adalah Mariani yang memulainya pada tahun 1985 dengan mengembangkan hunian subsidi seharga Rp 3,5 juta per unit.
Baca juga: Diskon PPN Berlanjut, Purinusa Kebut Pembangunan Aryana Karawaci
Dari ketekunan, etos kerja dan elan tak kenal lelahnya, Mariani mampu "merumahkan" masyarakat berpenghasilan rendah di Kawasan Tangerang.
Mengusung filosofi rumah adalah tempat untuk bertumbuh dan berkembang, Mariani membangun Purinusa Jayakusuma Group dengan idealisme tinggi.
Ciri khas dari produk-produk properti yang dibidani kelahirannya oleh perempuan tangguh itu adalah kualitas. Baik dari segi desain, material bangunan, pekerjaan, maupun hasil akhir.
"Rumah yang dibangun harus nyaman untuk dihuni. Kami menempatkan diri sebagai konsumen, jadi bisa merasakan apakah rumah yang dibangun sesuai dengan ekspektasi atau impian ideal konsumen," tutur Mariani.
Dia mengecek seluruh pekerjaan pelaksana konstruksi, mulai dari cut and fill lahan, fondasi, jalan dan drainase, struktur rumah, hingga fitur dan aksesori yang masuk dalam penyelesaian tahap akhir.
"Tangga melayang pada rumah contoh klaster Prima Aryana di Kawasan Aryana Karawaci, hanyalah satu dari sekian banyak contoh intervensi mama. Dia inovatif, kreatif, sekaligus mentor saya," ungkap Managing Director Purinusa Jayakusuma Group Christine Rai Santoso.
Christine merupakan generasi kedua yang dipercaya meneruskan tongkat estafet kepemimpinan perusahaan keluarga ini.
Baca juga: Optimistis Raup Rp 350 Miliar, Purinusa Andalkan Proyek di Kembangan
Bersama Direktur Utama Purinusa Jayakusuma Sianna Sutinah, dia bahu membahu membentuk kolaborasi sekaligus menjalankan perusahaan secara profesional.
Ketiga kompatriot ini menjejak milestone memperluas cakupan pasar atau catchment area dari produk-produk yang dikembangkan.
Tak hanya rumah subsidi, melainkan juga menengah hingga atas, serta properti komersial lengkap dengan sejumlah fasilitas kekinian.
Konsep smart home yang merupakan kebutuhan aktual para milenial, diadopsi dengan mulus. Prima Aryana dan Megah Aryana pun terserap cepat dalam sekejap.